IHSG Berdarah-darah, tapi Ekonomi Indonesia Bangkit Lho

Bisnis.com,10 Mei 2022, 10:19 WIB
Penulis: Dewi Fadhilah Soemanagara
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih terseok-seok pada perdagangan Selasa (10/5/2022).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.55 WIB IHSG terkoreksi 3,39 persen atau setara 235 poin ke posisi 6.670,296.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan, IHSG yang juga sempat ditutup melemah 4,42 persen pada Senin (9/5/2022) merupakan sebuah bentuk penyesuaian lagged impacts.

“Hal ini menyesuaikan lagged impacts dari koreksi indeks ekuitas AS yang signifikan selama libur panjang Idul Fitri, seiring The Fed meningkatkan langkah pengetatan kuantitatifnya,” jelas Hariyanto dalam risetnya, Selasa (10/5/2022).

Ditengah terkanan pada IHSG dan level inflasi pada April yang mencapai 3,47 persen year-on-year (yoy) beriringan dengan kenaikan harga pangan, bahan bakar, dan tarif PPN, Hariyanto menyebut masih ada harapan pemulihan ekonomi bagi Indonesia.

Pasalnya, perpaduan antara harga komoditas yang menguntungkan dan mobilitas masyarakat yang mulai membaik untuk melakukan kegiatan ekonomi seharusnya bisa menjadi peluang.

“[Ini] seharusnya membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik pada triwulan-triwulan mendatang,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Indonesia mencatatkan nilai PDB pada kuartal I/2022 yang lebih tinggi dari perkiraan konsensus, yakni sebesar 5,01 persen yoy.

Peningkatan PDB antara lain disebabkan oleh pemulihan konsumsi domestik dan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini