Calon Presiden Filipina, mantan senator Ferdinand Bongbong Marcos Jr., yang putra mendiang dictator Ferdinand Marcos, berbicara kepada orang banyak selama kampanye di Quezon City, Filipina pada 13 April 2022. Pemenang pemilihan presiden akan mewarisi ekonomi yang lesu, kemiskinan dan perpecahan yang mendalam, serta seruan untuk menuntut pemimpin Rodrigo Duterte atas ribuan kematian sebagai bagian dari tindakan keras terhadap obat-obatan terlarang./Istimewarnrn
Bisnis.com, JAKARTA — Kemenangan Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Filipina, yang berlangsung pada Senin, 9 Mei 2022, tidak mengejutkan banyak pihak.
Hanya saja kemenangan dari putra mantan presiden itu, setelah perolehan suaranya melebihi ambang batas 27,5 juta, membangkitkan kenangan dan emosi yang campur aduk di kalangan warga Filipina.
Peran yang dimainkan ayahnya dalam membentuk sejarah negara berpenduduk sekitar 110 juta jiwa itu ibarat pedang bermata dua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel