Lonjakan Inflasi AS Bisa Tekan IHSG, Cek Rekomendasi Sahamnya

Bisnis.com,12 Mei 2022, 07:21 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak ke zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2022) seiring dengan sentimen lonjakan inflasi AS yang menekan Wall Street.

Kemarin, IHSG parkir pada posisi 6.816,2 atau turun tipis 0,05 persen. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada rentang 6.796,29-6.902,21.

Tercatat, 324 saham menguat, 227 saham melemah dan 148 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp305,2 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan rilis data inflasi Amerika Serikat April yakni 8,3 persen, lebih tinggi dari konsensus ekonom di level 8,1 persen.

Kendati lebih rendah dari bulan sebelumnya pada level 8,5 persen, kembali mendorong Indeks di Wall Street berguguran, Indeks DJIA turun di hari ke-5 sebesar 1,02 persen.

Bahkan indeks saham berbasis teknologi turun alias terjungkal lebih dalam sebesar 3,18 persen dan jika dikombinasikan dengan terkaparnya harga komoditas nikel dan timah yang turun masing-masing sebesar 1,57 persen dan 4,3 persen di tengah semakin rajinnya Investor Asing membukukan net sell.

"Seluruh sentimen ini berpotensi membuat IHSG kembali 'termehek-termehek' dalam perdagangan Kamis ini," jelasnya dalam riset, Kamis (12/5/2022).

Di lain pihak, kondisi positif diharapkan datang dari saham-saham berbasis batu bara, minyak, CPO dan emas menyusul naiknya harga komoditas yang menaungi saham tersebut.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 6.760-6.857. Sejumlah saham yang direkomendasikan di antaranya UNVR, ITMG, ICBP, SMGR, MYOR, UNTR, SMRA, AALI, TOWR, dan ACES.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini