Panca Budi Idaman (PBID) Anggarkan Belanja Modal 2022 hingga Rp80 Miliar

Bisnis.com,12 Mei 2022, 21:35 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Plastik kemasan Panca Budi Idaman. Selain diversifikasi produk, perseroan juga masih akan melakukan strategi memperluas pangsa pasar dan jaringan distribusi, meningkatkan kualitas produk dan brand value, dan melakukan efisiensi operasional tentu juga menjalankan protokol kesehatan yang baik. /Panca Budi Idaman.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kemasan plastik PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp80 miliar pada tahun ini. Belanja modal ini akan digunakan perseroan untuk melakukan ekspansi sepanjang 2022.

Direktur PBID Tan Hendra menuturkan, PBID menganggarkan belanja modal Rp50-Rp80 miliar. Tan Hendra mengatakan, dana belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan pembangunan dan renovasi aset PBID.

"Kami berusaha memenuhi belanja modal dari arus kas internal kami. Sebanyak Rp30 miliar akan digunakan untuk keperluan bangunan dan renovasi," kata Tan Hendra, dalam paparan publik Panca Budi Idaman, Kamis (12/5/2022).

Dia melanjutkan, emiten berkode saham PBID ini akan mengembangkan industri palstik di Jawa Tengah. Menurutnya, langkah ini diambil oleh perseroan menimbang upah minimum regional (UMR) Jawa Tengah yang cukup bersaing.

Hingga kuartal I/2022 ini, PBID telah menyerap capex senilai Rp18-Rp20 miliar. Belanja modal tersebut telah digunakan perseroan untuk melakukan pembangunan gudang, revitalisasi, dan penambahan serta peremajaan mesin produksi.

Adapun tahun 2022 ini, PBID menargetkan penjualan produknya bisa mencapai 10-15 persen dari penjualan tahun lalu. Perseroan pun berupaya meluaskan jangkauan produknya hingga ke Indonesia bagian timur.

"Untuk pengembangan area Indonesia timur, memang kami akhir tahun lalu membeli suatu gudang di area Jawa Timur," tuturnya.

Sementara itu, Direktur PBID Lukman Hakim menuturkan, pembelian gudang tersebut dilakukan perseroan untuk melakukan penetrasi pasar ke Jawa Timur yang peluangnya dilihat masih cukup besar.

"Ke depan kami melihat suatu peluang yang besar di Jawa Timur," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini