Operasi LRT Jabodebek Molor, Ini Biang Keladinya

Bisnis.com,12 Mei 2022, 18:31 WIB
Penulis: Dany Saputra
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur Pancoran, Jakarta, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA- Proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek berpacu dengan waktu untuk bisa memulai pengoperasian setidaknya pada akhir tahun. Kendati demikian, saat ini progres integrasi antara sarana-prasarana LRT dan persinyalan masih berjalan lambat.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa terdapat beberapa komponen penting dalam pengerjaan proyek LRT, seperti sarana, jalur atau rel (track), dan sistem persinyalan. Ketiganya harus diintegrasikan agar LRT bisa beroperasi dengan baik.

Kendati progres track sudah mencapai 97 persen dan pengerjaan sistem persinyalan sudah 86 persen, proses pengintegrasian antara keduanya belum mencapai 50 persen.

"Mengintegrasikan antara prasarana, sinyal, dengan sarana ini prosesnya belum mencapai 30 persen," tutur Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Harno Trimadi, pada webinar, Kamis (12/5/2022).

Selain itu, dia mengungkap tingkat perampungan pembangunan 18 stasiun LRT masih berkisar antara 70 sampai dengan 80 persen. Secara rinci, stasiun di Lintas Pelayanan 1 sudah mencapai 80 persen, Lintas Pelayanan 74 persen, dan Lintas Pelayanan 3 79 persen.

Di sisi lain, LRT ditargetkan bisa mulai mengangkut penumpang sekitar Desember 2022 atau awal 2023. Saat ini, progres secara keseluruhan mencapai 81,75 persen.

Sebagai operator, saat ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah melakukan tahapan testing and commissioning sebelum nantinya akan melakukan soft launching pada Agustus, selanjutnya trial and run pada Oktober. Sehingga, saat ini rangkaian kereta sedang mondar-mandir di lintasan yang telah dibangun.

Nantinya, LRT akan beroperasi untuk mengangkut penumpang dari Dukuh Atas sampai dengan Bekasi Timur. Di antaranya, terdapat tiga lintas pelayanan yakni Cawang-Cibubur, Cawang Dukuh-Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.

Lalu, total panjang lintasan yakni 44,3 kilometer dan akan melalui sebanyak 18 stasiun. Didiek memprediksi akan terdapat 137.000 penumpang LRT setiap harinya.

"Perkiraan 137.000 penumpang setiap harinta, dengan 650 perjalanan setiap harinya," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

Selain itu, KAI akan menyiapkan 572 pegawai dan personel untuk nantinya membantu pengoperasin LRT saat sudah mulai mengangkut penumpang paling cepat di akhir tahun.

KAI menyiapkan 31 rangkaian kereta atau trainset, dengan masing-masing rangkaian terdiri dari enam kereta. Progres dari trainset yakni mencapai 64,16 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini