Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperoleh laba sebesar Rp976 miliar yang berasal dari anak usahanya pada kuartal I/2022. Jumlah tersebut tumbuh 12 persen year-on-year (yoy).
Dari jumlah tersebut PT Bank Syariah Indonesia Tbk., (BRIS) menjadi penyumbang laba terbesar yakni mencapai Rp500 miliar atau 51,22 persen dari total laba anak usaha.
Selain BSI, anak usaha yang menyumbang laba terbesar di Bank Mandiri adalah Bank Mandiri Taspen (Mantap) dan AXA Mandiri. Masing-masing berkontribusi sebesar Rp182 miliar, tumbuh 70,1% yoy dan Rp147 miliar, tumbuh 36,1% yoy.
Lebih lanjut Mandiri Tunas Finance berkontribusi sebesar Rp38 miliar (tumbuh 52% yoy), Mandiri Utama Finance berkontribusi sebesar Rp20 miliar (tumbuh 150%) dan Mandiri Inhealth berkontribusi sebesar Rp33 miliar (tumbuh 43,5% yoy).
Secara keseluruhan, kontribusi laba yang disalurkan anak usaha Bank Mandiri mengalami pertumbuhan, kecuali Mandiri Sekuritas dan Mandiri Capital Indonesia.
Secara tahunan, kontribusi laba yang disalurkan Mandiri Capital Indonesia terkoreksi 50 persen menjadi Rp12 miliar, sementara itu Mandiri Sekuritas terkoreksi 43,8 persen menjadi Rp41 miliar.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkuat bisnis wholesale dengan membidik pembiayaan ke sektor infrastruktur dan sektor berkelanjutan pada tahun ini.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan upaya ini selaras dengan langkah Pemerintah yang mempercepat pembangunan di Indonesia lewat implementasi Proyek Strategis Nasional.
Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, terdapat 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru, yang tersebar di dalam dan di luar Pulau Jawa.
Dia mengatakan perseroan akan mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen wholesale pada tahun ini. Sepanjang 3 bulan pertama 2022, penyaluran kredit Bank Mandiri menembus Rp 1.072,9 triliun, tumbuh 8,93% secara year on year (YoY).
“Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mencatat pertumbuhan sebesar 7% secara YoY, atau mencapai Rp549,8 triliun pada akhir Maret 2022,” kata Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel