Empat Langkah Mencegah Hepatitis Akut di Rumah

Bisnis.com,16 Mei 2022, 13:25 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Ilustrasi seorang anak dirawat di rumah sakit akibat hepatitis akut misterius/Hudson Valley Post

Bisnis.com, JAKARTA – Edukator Covid-19 dan pegiat media sosial Adam Prabrata menyebut terdapat sejumlah langkah untuk mengantisipasi wabah hepatitis akut misterius pada anak yang tengah mewabah.

Dikutip melalui akun instagram @adamprabata, dia memerinci terdapat empat langkah penting penanganan hepatitis akut.

Pertama, masyarakat perlu mewaspadai dan mengenali gejala awal hepatitis akut.

“Gejala awal yang perlu diwaspadai adalah mual muntah, diare, demam atau riwayat demam, dan nyeri perut,” katanya dikutip melalui akun instagram @adamprabata, Senin (16/5/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan apabila terindikasi mengalami gejala awal, maka diimbau agar tidak panik dan segera bawa ke puskesmas atau RS untuk pertolongan lanjutan.

“Jangan menunggu gejala lanjutan muncul untuk berobat seperti urine gelap seperti teh, buang air besar putih pucat, kulit dan mata kuning, dan penurunan kesadaran,” ujarnya.

Adam melanjutkan, apabila terjadi penurunan kesadaran, maka perlu untuk menyegerakan pasien dibawa ke RS dengan fasilitas ICU anak terdekat.

Sekadar informasi, baru-baru ini muncul laporan kasus hepatitis autoimun pada anak perempuan berusia 3 tahun hingga mengalami gagal hati akut.

Tiga minggu sebelumnya, Adam mengatakan bahwa pasien terkena Covid-19 ringan dan gejalanya membaik dalam 5 hari. Namun, tiba-tiba pasien mengalami kuning dan buang air kecil (BAK) dari anak tersebut berkurang, sehingga dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya pasiennya tidak memiliki penyakit hati.

“Hasil tes virus hepatitis menunjukkan hasil negatif. Kriteria multisystem inflammatory diseases in children (MIS-C) tidak terpenuhi pada pasien ini. Antibodi virus penyebab Covid-19 (IgG dan IgM) terdeteksi pada pasien ini. Berhubung pasien ini masih berusia 3 tahun, jadi belum bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pasien ini membaik dengan pemberian kortikosteroid,” tuturnya.

Dia mengatakan, kasus hepatitis autoimun yang berhubungan dengan Covid-19 termasuk kasus yang jarang, tetapi tetap perlu menjadi perhatian, apalagi dengan maraknya kemunculan kasus hepatitis misterius.

“Hingga kini, hepatitis misterius masih belum diketahui penyebabnya. Adenovirus dan SARS-CoV-2 merupakan kandidat kuat penyebabnya. Apakah riwayat pernah terkena Covid-19 berpengaruh terhadap hepatitis misterius juga masih dicari jawabannya hingga saat ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini