Kedelai Meroket 106 Persen, Perajin Tahu di Banten Menjerit

Bisnis.com,17 Mei 2022, 05:35 WIB
Penulis: Newswire
Perajin membuat tempe berbahan baku kedelai impor yang kini harganya naik tajam. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta memberi subsidi kepada para perajin tahu seiring lonjakan harga yang meroket tinggi. Subsidi harga kedelai sebagai bahan baku diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi.

"Kami hingga kini hanya bisa bertahan hidup saja. Sejak 3 bulan [lalu] harga kedelai melonjak dari Rp300.000 menjadi Rp620.000 per 50 kg, " kata Madsoleh (55) seorang perajin tahu di Kampung Muara Kebon Kelapa Rangkasbitung Kabupaten Lebak, seperti dilansir Antara, Selasa (17/5/2022).

Menurut dia, dengan kenaikan bahan baku kedelai hingga 106 persen itu, sebagian perajin memilih tidak berproduksi alias gulung tikar.

"Kami minta kedelai disubsidi dan kembali harga normal Rp300.000, " kata Madsoleh sambil menyatakan dirinya merintis usaha pabrik tahu setelah lulus STM Muhammadiyah tahun 1985.

Madsoleh menyebutkan perajin tahu sebagai UMKM turut membantu program pemerintah dalam penyerapan lapangan pekerjaan. Pabrik tahunya, kata dia, menyerap tenaga kerja sebanyak 10 orang terdiri dari tiga orang bekerja sebagai tenaga produksi dan tujuh orang lainnya penjual tahu goreng keliling.

Perajin tahu lainnya, Sudrajat (55) menyebut produksi tahu dari pabriknya hanya bisa bertahan hidup usai harga kedelai melonjak.

Saat ini, dirinya mensiasati produksi tahu dengan memperkecil ukuran agar bisa bertahan. "Sejak kenaikan kedelai itu biaya produksi cukup tinggi dan berdampak terhadap keuntungan, " katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini