Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten perbankan, yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) terperosok ke zona merah pada perdagangan Rabu (18/5/2022).
Berdasarkan data RTI, saham ARTO anjlok sebesar 6,91 persen menuju level Rp7.075 per saham. Volume saham yang diperdagangan hari ini tercatat sebanyak 97,4 juta dengan nilai turnover sebesar Rp722 miliar.
Pelemahan saham ARTO terjadi selama dua hari berturut-turut. Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (17/5), ARTO masuk di daftar top losers dengan koreksi sebesar 6,75 persen atau melemah 550 poin menuju level Rp7.600 per saham. Sepanjang tahun berjalan, saham emiten bank digital ini sudah terkoreksi sebesar 55,78 persen.
Sementara itu, saham AMAR mengalami kontraksi sebesar 6,82 persen menjadi Rp328 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Total volume perdagangan mencapai 37,9 juta dengan turnover senilai Rp12,7 miliar.
Kendati mengalami penurunan, saham AMAR masih berada di zona positif sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) dengan peningkatan sebesar 10,07 persen. Sementara itu, selama tiga bulan terakhir, saham perseroan turun 13,15 persen.
Selanjutnya, ada saham Allo Bank yang mengalami penurunan sebesar 6,79 persen menuju level Rp4.940 per saham dengan volume yang diperdagangkan 38,7 juta dan turnover Rp192 miliar. Pada perdagangan sebelumnya, saham BBHI juga mengalami kontraksi sebesar 6,61 persen.
Dalam keterbukaan informasi, bank digital besutan CT Corp ini telah telah mengantongi izin persetujuan pengembangan uang elektronik server based, aplikasi Allo Bank, serta QRIS MPM.
Selain itu, Allo Bank juga sudah mendapatkan perizinan kerja sama dengan PT Bank Mega, PT Rintis Sejahtera, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Ayopop Teknologi Indonesia, PT Advance Intelligence Indonesia, dan PT ASLI Rancangan Indonesia
“Hal ini menunjuk Surat No.24/133/DKSP/Srt/B tanggal 13 Mei 2022 yang dikeluarkan oleh Kepala Departemen Kepala Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia,” kata manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (18/5).
Selanjutnya, manajemen BBHI menyampaikan dengan ini terbitnya perizinan tersebut, perseroan dapat melakukan pengembangan produk uang elektronik (UE) server base dan aplikasi Allo Apps berbasis iOS dan Android serta QRIS MPM sebagai issuer dengan sumber dana simpanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel