Masih Kena Sentimen The Fed, Rupiah Ditutup Melemah di Hadapan Dolar AS

Bisnis.com,18 Mei 2022, 15:47 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (18/5/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup turun 44 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.688 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang menguat 0,06 persen, won Korea Selatan yang menguat 0,65 persen, yuan China yang melemah 0,14 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,13 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat menguat 0,24 poin atau 0,24 persen ke level 103,60.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar terjadi karena sentimen The Fed.

Ariston menuturkan, semalam dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Gubernur The Fed, Jerome Powell, menegaskan kembali upaya the Fed untuk mengendalikan inflasi di AS. Powell juga menambahkan bahwa pengetatan moneter AS tidak akan berhenti sebelum ada tanda-tanda inflasi akan turun.

Saat ini, inflasi di AS masih di kisaran 8 persen, jauh dari target sebesar 2 persen.

"Besok kemungkinan tekanan tetap ada karena sentimen belum hilang, tapi tergantung kondisi pasar keuangan di sesi AS nanti malam, apakah sentimen masih akan menekan aset berisiko," kata Ariston, dihubungi Rabu (18/5/2022).

Dia melanjutkan, biasanya market Asia di pagi hari mengikuti kondisi di sesi AS sebelumnya.

Adapun untuk besok, menurut Ariston mata uang rupiah berpotensi mengalami pelemahan ke kisaran Rp14.730, sementara potensi rebound ke arah Rp14.650.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini