Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan profit taking pada perdagangan hari ini setelah ditutup menguat pada level 6.793 pada perdagangan kemarin.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal IHSG berpeluang profit taking, selama di bawah 6.816 dan candle three white soldier.
“Trend bearish selama di bawah 6.902, berpeluang rawan profit taking, meski masih bertahan di atas 200 day MA (6.596). Indikator MACD Bearish, Stochastic Golden Cross & dominan sell power. Selama di bawah 6.902, berpeluang menuju 6.584 DONE/6.477/6.279,” ujar Andri dalam risetnya, Kamis (19/5/2022).
Adapun level resistance pada perdagangan hari ini berada di level 6.816/6.886/6.909/6.986, sedangkan level support berada di 6.744/6.672/6.629/6.512, dengan perkiraan range 6.600 - 6.880.
Selain itu, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 3,57 persen, S&P 500 terkoreksi tajam 4,04 persen, bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan yang lebih dalam sebesar 4,73 persen.
“Penurunan tajam tersebut akibat sentiment negatif dari laporan kinerja beberapa retailer utama yang mengecewakan. Inflasi memberikan tekanan terhadap kinerja perusahaan,” jelas Maxi.
Seiring dengan kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Saham BMRI direkomendasikan trading sell dengan target 7.725/7.500 stop di atas 8.050. Saham MDKA direkomendasikan buy on support dengan target 4.850/4.980 stop di bawah 4.420.
Kemudian, investor dapat melakukan aksi buy pada saham KLBF di atas 1.625 dengan target 1.670/1.700 stop loss di bawah 1.550. Sementara saham TBIG direkomendasikan trading buy dengan target 2.930/2.950 stop loss di bawah 2.800.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel