Bisnis.com, JAKARTA — PT Allo Bank Tbk. (BBHI) menargetkan hingga akhir 2022 dapat menyalurkan kredit sebesar Rp8 triliun hingga Rp10 triliun. Adapun pada 3 bulan pertama 2022, perusahaan milik Chairul Tanjung tersebut telah menyalurkan kredit sebesar Rp2 triliun, tumbuh 72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan perbankan selama ini tumbuh dari pinjaman yang disalurkan dan pendapatan di luar bisnis perbankan (fee based income).
Pada tahap awal, Allo Bank belum akan fokus pada fee based income. Alasannya, segala aktivitas, mulai dari pendaftaran hingga uang administrasi bulanan, masih bersifat gratis, kecuali untuk layanan paylater, perusahaan kemungkinan juga akan menarik fee based income.
Dengan strategi tersebut, Chairul optimistis pertumbuhan kredit di Allo Bank tumbuh signifikan. “Jadi insya allah pertumbuhan kredit kami akan signifikan,” kata Chairul di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Sementara itu Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan dalam penyaluran kredit Allo Bank akan menyasar ekosistem CT Corp terlebih dahulu yaitu kredit konsumer dan ritel.
Perusahaan juga akan berkolaborasi dengan perusahaan finansial dan nonfinansial dalam mendorong penyaluran kredit.
Indra mengatakan sebagai bagian dari perusahaan teknologi, Allo Bank juga akan fokus dalam mengembangkan kapabilitas baik dari sisi sumber daya manusia hingga big data.
Dengan data yang dimiliki, Indra melihat perusahaan dapat menghadirkan layanan yang terkustomisasi sehingga bisa makin dekat dengan pelanggan.
“Ini kan berkembangnya dengan ekosistem sehingga kami dapat beradaptasi dengan cepat dan efisien bekerja sama dengan mitra-mitra,” kata Indra.
Allo Bank, lanjut Indra, akan bekerja sama dengan unit bisnis di CT Corp sehingga makin besar dan dapat menghadirkan nilai yang tinggi.
Adapun pada kuartal I/2022, Allo Bank membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp75 miliar. Capaian ini naik 746 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel