Puluhan Pelajar Jawa Tengah jadi Duta Anti Korupsi

Bisnis.com,21 Mei 2022, 15:59 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Gedung KPK/Antara-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, mengukuhkan puluhan pelajar tingkat SMA, SMK, dan SLB sebagai Duta Anti Korupsi. Acara pengukuhan dilakukan di SMA Semesta, Kecamatan Gunungpati, pada Jumat (20/5/2022).

Uswatun menyebut Duta Anti Korupsi tersebut merupakan salah satu implementasi pendidikan berintegritas di Jawa Tengah. Sebelumnya, ada 24 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Tengah yang telah mendeklarasikan diri sebagai sekolah berintegritas.

“Ini menginduk ke kurikuler dan ekstrakurikuler dan tidak hanya tempelan. Bukan hanya tanggung jawab mata pelajaran agama dan PKN, tapi semuanya,” jelas Uswatun dalam keterangan tertulis.

Pendidikan anti korupsi sendiri di Jawa Tengah telah didasari oleh Peraturan Gubernur No.10/2019. Ada pula Peraturan Gubernur No.76/2018 tentang Pembangunan Budaya Integritas. Menurut Uswatun, nilai-nilai pembelajaran integritas tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk pendidikan karakter.

Uswatun menambahkan, para pelajar yang dikukuhkan sebagai Duta Anti Korupsi tersebut telah memiliki kemampuan berpikir kritis dan kemauan belajar yang tinggi. “Penerapan anti korupsinya seperti apa, indikatornya dari diri sendiri. Seperti tidak menyontek, tidak molor waktu, meletakkan barang pada tempatnya yang kemudian mereka tularkan ke orang lain,” jelasnya.

Duta Anti Korupsi tak hanya mendapatkan pelatihan dan pendidikan nilai-nilai anti korupsi. Namun juga, Duta Anti Korupsi tersebut diharapkan mampu menularkan nilai-nilai integritas yang diajarkan tersebut pada pelajar-pelajar lain di sekolahnya. Seperti yang dilakukan oleh Bimo, pelajar SMAN 1 Semarang.

“Korupsi biasanya dikaitkan pejabat ambil aset negara. Padahal, jenisnya banyak. Mulai dari plagiarisme atau korupsi waktu. Nah, nanti ini yang akan saya sadarkan kepada teman-teman saya. Bahwa ini harus diajarkan sedini mungkin,” jelas Bimo.

Rara, pelajar SMKN 2 Semarang, juga memiliki semangat yang sama. Menurutnya, diperlukan pencegahan sejak dini untuk memberantas masalah korupsi. “Contohnya menyontek atau budaya ngaret. Kalau tidak ditegur bisa jadi akan mencoba dengan korupsi uang. Mulanya sedikit, kemudian sampai duit negara,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini