Menko Airlangga Klaim Program Kartu Prakerja Diapresiasi Banyak Negara

Bisnis.com,22 Mei 2022, 23:35 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Kolom pendaftaran pada laman prakerja.go.id, Sabtu (8/8/2020). Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 4 untuk menekan angka pengangguran dengan kuota untuk 800 ribu orang. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa banyak negara mengapresiasi program Kartu Prakerja. Program tersebut dinilai membantu masyarakat memperoleh pekerjaan semasa pandemi Covid-19.

Airlangga memaparkan program prakerja ketika berbicara dalam World Economic Forum di Davos, Swiss. Pertemuan itu berlangsung mulai hari ini, yaknu pada 22—26 Mei 2022.

Menurutnya, program Kartu Prakerja mendapatkan banyak pujian karena menjadi salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang berhasil dalam merespons cepat dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19.

“Sebagai program semi-bansos, Kartu Prakerja tidak hanya membantu para para pekerja yang terkena PHK di masa pandemi, juga meningkatkan keterampilan angkatan kerja, tetapi secara luas juga ikut melahirkan wirausahawan muda yang tangguh dan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Airlangga pada Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, berbagai lembaga internasional seperti United Nations Development Programme (UNDP) mengapresiasi program Kartu Prakerja karena dapat membantu penanganan terkait PHK dan masalah ketenagakerjaan lain pada masa pandemi Covid-19.

Airlangga pun menyebut bahwa akan muncul paparan program Kartu Prakerja dalam konferensi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Program itu dianggap sebagai model yang berhasil dalam mempersiapkan angkatan kerja menghadapi tuntutan pekerjaan masa depan.

“Pemerintah Indonesia akan membagikan pengalaman tentang Program Kartu Prakerja ini kepada dunia di forum CONFINTEA VII yang diselenggarakan oleh UNESCO pada pertengahan Juni nanti di Maroko,” ujar Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini