Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mencatatkan pertumbuhan bisnis konsolidasi yang kuat sepanjang 2021. Aset perusahaan tercatat meningkat sebesar 21 persen year-on-year (yoy) pada 2021.
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, hingga akhir 2021, total aset kelolaan Manulife Indonesia mencapai Rp104 triliun atau tumbuh 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp86 triliun.
"Hal ini mengindikasikan membaiknya kondisi pasar keuangan setelah tekanan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020," ujar Ryan melalui keterangan resminya, Senin (23/5/2022).
Pertumbuhan aset ini juga diikuti oleh pertumbuhan pendapatan premi. Sepanjang 2021, Manulife Indonesia meraih pendapatan bersih premi asuransi Rp12,1 triliun atau meningkat 42 persen dibandingkan pada 2020. Pertumbuhan signifikan itu didorong kenaikan pendapatan premi di tahun yang sama.
Selain itu, kinerja premi bisnis baru di 2021 tumbuh sebesar 35 persen, dari sebelumnya Rp5,6 triliun menjadi Rp7,5 triliun (berdasarkan annualized premium equivalent).
“Selain dari pertumbuhan bisnis yang kuat ini, kami senantiasa berkomitmen untuk membantu masyarakat mencapai tujuan finansial dan membuat hidup lebih baik. Tahun 2021 merupakan tahun yang menantang, namun komitmen kami terhadap nasabah tetap terlihat dari hasil pembayaran klaim sepanjang tahun sebesar Rp8,9 triliun atau sebesar Rp25 miliar setiap harinya,” kata Ryan.
Indikator kekuatan lainnya, lanjut Ryan, Manulife Indonesia tercatat memiliki cadangan teknis sebesar Rp41,6 triliun hingga akhir 2021. Kondisi itu sekaligus menegaskan tekad perusahaan dalam memastikan perlindungan keuangan jangka panjang untuk seluruh nasabahnya di Indonesia.
Selain itu, perusahaan terus mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasi bisnisnya dengan rasio kecukupan modal (risk based capital/RBC) sebesar 825 persen untuk bisnis konvensional dan RBC dana tabarru unit syariah sebesar 609 persen pada Desember 2021.
Sementara itu, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia.
CEO & Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan, sepanjang 2021, total dana kelolaan MAMI tumbuh 16,7 persen menjadi Rp113,4 triliun. Dana kelolaan reksa dana MAMI meningkat 27,4 persen menjadi Rp62,9 triliun pada akhir 2021.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan para investor, institusi dan individu, serta dukungan para mitra distribusi MAMI. Dukungan dan kepercayaan tersebut membuat kami berhasil mempertahankan posisi MAMI di peringkat pertama daftar perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan reksa dana terbesar di Indonesia,” tutur Afifa.
Baik Manulife Indonesia maupun MAMI optimistis kinerja 2022 akan lebih baik. Hal itu melihat kondisi perekonomian yang mulai membaik seiring meredanya pandemi Covid-19. Manulife Indonesia berkomitmen pada pertumbuhan kebutuhan perlindungan asuransi jangka panjang mengingat penetrasi yang masih rendah dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya terlindungi asuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel