Ini Biang Kerok Harga Minyak Goreng Curah di Atas Rp14.000

Bisnis.com,24 Mei 2022, 22:37 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Ilustrasi minyak goreng. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian membeberkan penyebab minyak goreng (migor) curah masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp14.000/liter atau Rp15.500/kilogram (kg). Kemenperin menyebut hal tersebut dikarenakan pengecer memanfaatkan ‘kepanikan’ masyarakat.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan ketidakpercayaan masyarakat itu disebut dimanfaatkan pengecer atau retailer yang menjual minyak goreng curah di atas Rp14.000/liter.

"Itu dijadikan kesempatan oleh pedagang, 'kalau memang bisa dibeli Rp17.000/liter kenapa harus jual Rp14.000/liter?' Itu yang terjadi pada saat hari raya keagamaan," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (24/5/2022).

Padahal, kata dia, pihaknya telah berupaya untuk mensosialisasi minyak goreng curah harga Rp14.000/liter dengan memasang spanduk. Namun, dalam praktiknya, dia menyebut masyarakat belum percaya minyak goreng curah sesuai HET itu ada.

"Kami melakukan langkah-langkah untuk HET terjaga salah satunya memasang spanduk bahwa ini minyak goreng curah bersubsidi atau minyak goreng curah HET. Itu sudah kami lakukan. Tetapi dalam praktiknya, masyarakat belum confident bahwa minyak itu ada," katanya.

Selain itu, alasan lain migor curah masih mahal, menurut dia, karena penegak tidak terlalu keras dalam penindakan. "Pada saat itu penegak hukum tidak sekeras saat ini sampai ke depan, di mana kita sudah bisa menjaga supply continue stoknya ada di sebelah distributor dan pengecer agar bisa mengembalikan confident sentimental pasar," tuturnya.

Realisasi penyalurah migor curah selama April, lanjut dia, sudah terdistribusi 211.633.65 ton dari total kebutuhannya yang 194.634.00 ton atau 108,74 persen. Sedangkan distributor yang terlibat ada 1.500-an dan 18.405 pengecer di seluruh Indonesia.

Sementara itu, penyaluran dari 1-23 Mei, migor curah yang terdistribusi sudah 120.123.43 ton dari total kebutuhan sebesar 194.634.00 ton atau 61,72 persen. Kemudian pengecernya sudah berjumlah 22.759.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini