IHSG Berisiko Melemah Jelang Rilis Suku Bunga BI, Cek MIKA hingga JPFA

Bisnis.com,24 Mei 2022, 07:09 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada hari ini, Selasa (24/5/2022).

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan, pada awal minggu ini, indeks Dow Jones di Amerika Serikat mampu rebound didorong saham sektor perbankan dan teknologi sehingga ditutup menguat sebesar 1,98 persen pada perdagangan Senin (23/5/2022) waktu setempat. 

Rebound tersebut terjadi di tengah penguatan beberapa harga komoditas seperti CPO sebesar 2,26 persen, emas 0,38 persen dan Timah 1,27 persen sehingga berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan di Bursa Indonesia hari ini.

Di sisi lain, jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak sebesar 1,87 persen, batu bara (-1,94 persen) dan nikel (-1,18 persen) di tengah mulai naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun serta Dow Futures yang turun 110 poin berpotensi menjadi pemberat bagi IHSG.

“Pada hari ini, IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.797 – 6.914,” katanya dalam riset harian, Selasa (24/5/2022).

Beberapa saham yang patut dicermati pada hari ini menurut Edwin adalah MIKA, SMGR, TINS, ANTM, MAPI, PTBA, BBNI, INTP, dan JPFA.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya memprediksi IHSG akan melemah pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

Pergerakan masih akan didorong aksi profit taking. Pergerakan akan cenderung terbatas karena investor akan mencermati kebijakan suku bunga Bank Indonesia. Di sisi lain, pergerakan dalam negeri masih akan ditopang rilis kinerja emiten per kuartal I/2022.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini