Banjir Rob Semarang, Kementerian PUPR Akui Ada Tanggul Jebol

Bisnis.com,25 Mei 2022, 18:16 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir roby di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5/2022) - Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan jebolnya tanggul yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5/2022) disebabkan oleh kondisi pasang yang sangat ekstrem hingga menyebabkan banjir rob.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pantja Dharma Oetojo mengatakan kondisi pasang air laut yang sangat tinggi menyebabkan limpasan di atas tanggul yang berada di kawasan pelabuhan.

Dia menjelaskan tanggul jebol tersebut merupakan aset milik Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Kementerian PUPR terus koordinasi dengan kawasan pelabuhan untuk bisa menanggulangi tanggul yang jebol.

"Tanggul itu kalau terus dilimpasi air kemungkinan jebol," kata Pantja kepada Bisnis, Rabu (25/5/2022).

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tinggi pasang laut yang terjadi pada pukul 17.00 WIB berdasarkan pengamatan manual dapat mencapai setinggi 210 Centimeter. Kondisi itu merupakan yang tertinggi setelah sempat terjadi pada 2010 silam.

Pantja menuturkan untuk mengantisipasi jebolnya tanggul di sisi lain kawasan pelabuhan maka pada saat ini telah ditanggulangi dengan ditambahkannya karung-karung pasir untuk mengurangi dampak limpasan terhadap tanggul.

"Itu yang kita antisipasi karena setiap sore pasti terjadi, namun semakin hari pasangnya semakin rendah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian PUPR melaksanakan penanganan darurat pasca bencana banjir rob di Pantai Utara Jawa, pada Senin (23/5/2022). Tingginya muka air laut yang mencapai lebih dari 210 sentimeter Mdpl (meter di atas permukaan laut) mengakibatkan sebagian wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian utara terdampak banjir rob, seperti Kota Semarang, Kota/Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Demak. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan upaya penanganan darurat saat ini telah dilakukan tim Kementerian PUPR di daerah, salah satunya dengan menginventarisasi tanggul yang limpas dan apabila ada yang jebol selanjutnya dipasang geobag/jumbo bag sebagai tanggul sementara yang kuat menahan air. 

"Kita juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten untuk rencana penanganan darurat serta melakukan pendataan kawasan terdampak, sekaligus mempersiapkan sarana pengendali banjir seperti pompa air dan bahan banjiran," kata Adek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini