Harga Batu Bara Hingga CPO Terbang, Ekonom Mandiri Proyeksi Kredit Tumbuh

Bisnis.com,25 Mei 2022, 21:22 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja kredit perbankan diperkirakan akan terus membaik hingga akhir tahun sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi.

Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro menyampaikan bahwa ketika ekonomi terus pulih, maka akan diikuti oleh pertumbuhan kredit.

“Kami perkirakan kredit tahun ini akan tumbuh sebesar 7,5 persen,” katanya, Rabu (25/5/2022).

Andry menjelaskan, pertumbuhan kredit industri perbankan pada Maret 2022 mencapai 6,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

Secara bulanan, kredit pada Maret 2022 meningkat 1,8 persen (month-to-month/mtm). Sementara itu, pertumbuhan kredit secara tahun berjalan mencapai 1,6 persen (year-to-date/ytd) per Maret 2022.

Tercatat, penyaluran kredit untuk perdagangan besar dan eceran, serta industri pengolahan meningkat, masing-masing sebesar Rp20,2 triliun dan Rp19,3 triliun atau tumbuh 6,2 persen dan 8,7 persen yoy pada Februari 2022.

Penyaluran kredit ke industri pertanian dan pertambangan juga meningkat masing-masing sebesar 8,6 persen dan 27,1 persen yoy.

Andry memperkirakan, kredit ke sektor terkait komoditas akan terus meningkat, didukung oleh kenaikan harga komoditas.

Di samping itu, penyaluran kredit kepada UMKM mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam 8 tahun. Pertumbuhan kredit UMKM meningkat sebesar 14,3 persen yoy pada Februari 2022.

Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan kredit modal kerja, investasi dan konsumsi meningkat, masing-masing sebesar 7,6 persen, 5,5 persen, dan 5,2 persen yoy.

Adapun, pada April 2022 BI mencatat penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,10 persen yoy. Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar segmen kredit, dan sektor ekonomi, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.

Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar terutama di sektor perdagangan, industri, dan pertanian, seiring menurunnya persepsi risiko kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini