Transaksi Pasar Modal di NTB Capai Rp1,7 Triliun pada 2022

Bisnis.com,27 Mei 2022, 06:30 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022)./Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.om, MATARAM – Nilai transaksi pasar modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai Rp1,7 triliun sepanjang 2022 atau sepanjang Januari hingga April.

Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB mencatat transaksi pasar modal NTB semakin tumbuh positif pada 2022, baik transaksi di pasar saham maupun selain saham seperti obligasi, reksadana dan lainnya. Aset investor NTB di pasar saham mencapai Rp691,4 miliar dan selain saham Rp355,7 miliar.

Kepala BEI NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menjelaskan naiknya transaksi pada 2022 seiring dengan naiknya jumlah investor pasar modal di NTB yang tumbuh setiap tahun. Pada 2022, jumlah investor saham, reksadana, obligasi mencapai 75.024 investor, meningkat drastis sejak dibuka pada 2017 yang hanya 2.042 investor.

“Investor pasar modal NTB didominasi oleh kalangan pelajar, pegawai swasta dan pengusaha. Investor dari kalangan pelajar mencapai 9.956 investor, kemudian pegawai swasta 8.427 investor, pengusaha 5.329 investor. Selanjutnya pegawai negeri 1.756 investor, ibu rumah tangga 1.603 investor, ada juga guru dan pensiunan. Berdasarkan usia jumlah investor paling banyak dari kalangan yang berusia 18-25 tahun yang mencapai 14.671 investor, usia 26-30 tahun sejumlah 6.341 investor, usia 31-40 tahun sejumlah 5.811 investor, dan usia 41-100 sejumlah 3.583 investor,” jelas Ngurah kepada media, Kamis (26/5/2022).

Bertambahnya jumlah investor pasar modal di daerah juga didorong oleh masuknya driver gojek sejak melantainya Gojek dan Tokopedia (Goto) di pasar modal. Setiap driver gojek diberikan saham senilai Rp300.000. “Kami juga sedang mengedukasi para driver gojek yang harus memasuki pasar modal, sebagian besar dari mereka belum memahami soal pasar modal,” kata Ngurah.

Peminat sekolah pasar modal di NTB juga terus bertambah pada 2022, hingga April, peserta sekolah pasar modal mencapai 12.392 orang yang datang dari berbagai kalangan.

Wakaf Saham

Sementara dalam perkembangan lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, MNC Sekuritas, dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB meluncurkan program masyarakat wakaf saham untuk mendorong pengelolaan aset wakaf secara modern dan profesional.

Kepala BEI NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menjelaskan program wakaf saham bertujuan untuk memperkenalkan konsep filantropi di pasar modal, khususnya pasar modal syariah yang sedang dikenalkan kepada masyarakat. “Wakaf saham memberi kesempatan masyarakat NTB yang mayoritas muslim untuk berinvestasi sambil beribadah,” jelas Ngurah pada Kamis (26/5/2022) di kantornya.

BEI sedang membidik pesantren dan masyarakat muslim di NTB, untuk berinvestasi di pasar modal syariah dan sekaligus wakaf saham. Nantinya MNC berperan sebagai fasilitator bagi investor yang mau melakukan wakaf. UNU NTB sendiri akan mengelola dana wakaf yang didapatkan dari wakaf saham.

Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah, menjelaskan, UNU NTB sudah siap untuk mengelola dana wakaf yang akan diamanahkan oleh para investor. “Saham wakaf akan memberikan literasi baru bagi umat islam di NTB, ini juga bagian dari meneguhkan brand NTB sebagai daerah pengembangan ekonomi syariah, termasuk di pasar modal,” kata Mulianah.

UNU juga sedang mendorong mahasiswanya sebagai investor pasar modal, khususnya bagi mahasiswa penerima beasiswa, akan dianjurkan membuka rekening saham . “Kami dorong mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah, minimal Rp100.000, hal tersebut sebagai edukasi keuangan dan pasar modal, apalagi sekarang sudah banyak pelajar dan mahasiswa yang melakukannya,” ujar dia. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini