Layanan Digital Bank KB Bukopin (BBKP) Bakal Pakai AI Tahun Depan

Bisnis.com,27 Mei 2022, 06:33 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Nasabah melintasi logo Bank KB Bukopin di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) menargetkan pengembangan New Generation Banking System (NGBS), selesai pada pertengahan 2023. KB Bukopin rencananya memasukan sistem kecerdasan buatan (AI) di NGBS, sehingga sistem tersebut dapat mengetahui dan memenuhi apa yang dibutuhkan nasabah dengan membaca pola transaksi. Hal ini diharapkan juga dapat membuat perusahaan makin efisien.

Adapun NGBS merupakan sebuah konsep bank yang menekankan pada digitalisasi dengan slogan “Banking Everywhere but never at a bank”.

Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan dalam pengembangan NGBS, KB Bukopin mendapat dukungan dari pemegang saham pengendali yaitu KB Kookmin Bank Ltd.

“KB Kookmin mengirimkan karyawan IT-nya untuk membantu pengembangan NGBS,” kata Shin di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Shin menuturkan sejak 2021 KB Bukopin dan KB Kookmin telah membentuk tim untuk mengembangkan NGBS. KB Bukopin juga akan menggandeng ahli-ahli IT dari Indonesia dan sumber eksternal dalam mengembangkan proyek besar tersebut.

Shin mengatakan NGBS nantinya akan menghadirkan layanan yang prima kepada para nasabah. NGBS juga akan menjadi ujung tombak yang memiliki nilai tambah bagi nasabah, sekaligus diharapkan mampu membuka pasar baru.

Presiden Direktur KB Bukopin Chang Su Choi mengatakan perubahan sistem perbankan ini difokuskan ke customer-oriented management, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan sistem IT berbasis keuangan. 

Chang menuturkan seiring dengan upaya transformasi outlet dan perbaikan jaringan distribusi, KB Bukopin ingin membuat layanan semakin mudah, cepat, dan nyaman.

KB Bukopin juga akan memberikan pengalaman berkualitas di luar layanan perbankan inti kepada para nasabah.

Sekadar informasi Bank KB Bukopin membukukan rugi bersih secara konsolidasi sebesar Rp2,28 triliun sepanjang 2021. Rugi tersebut mengempis 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun 2020 yang harus menanggung rugi sebesar Rp3,25 triliun. 

Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan bunga dan beban bunga, serta naiknya pendapatan bunga bersih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini