Hermawan Kartajaya Ungkap Manfaat Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis

Bisnis.com,28 Mei 2022, 14:45 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Founder & CEO Markplus Inc Hermawan Kertajaya menyampaikan paparan saat peluncuran Digital Creative Indonesia Competition (DCIC) di Jakarta, Senin (4/5/2015)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Hermawan Kartajaya pendiri Indonesia Marketing Association (IMA) mengungkapkan kehadiran Covid-19 bukan hanya berisi hal yang menyedihkan, namun juga target kinerja beberapa perusahaan yang bisa tercapai dalam waktu singkat.

Hal tersebut Hermawan ungkapkan dalam Rakernas IMA 2022 yang diselenggarakan secara langsung di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur Bandung, Jumat (27/5/2022).

Menurut Hermawan, pandemi Covid-19 menjadi momentum yang bagus untuk mengingatkan kembali perlunya mencapai 17 target dari Sustainable Development Goals 2030.

Semua hal yang dulu dianggap seperti dalam paradigma “Belanda masih jauh”, menjadi suatu masalah yang muncul di hadapan mata dan mendesak untuk diselesaikan. Karena itu, dalam proses relief-recovery-reform, berbagai target dari Sustainable Development Goals mulai mendapatkan perhatian agar bisa dicapai.

“Tentu bukan hanya bisa dicapai tapi juga menjadi lebih baik. Mengapa? Ternyata pandemi Covid-19 bukan hanya berisi hal-hal yang menyedihkan saja, tapi bahkan membuat perusahaan mencapai kinerja yang tidak pernah terbayangkan bisa tercapai dalam waktu singkat,” ungkap Hermawan.

Sejumlah perusahaan di dunia yang berhasil mencapai rekor market capitalization ke angka yang dulunya tidak terbayangkan. Begitu juga beberapa perusahaan yang mencatatkan laba yang dulunya tidak terbayangkan. Bagaimana dengan di Indonesia?

Ternyata pandemi menjadi momentum yang dulunya tidak terbayangkan. Misalnya, Jakarta yang dulu dikenal sebagai 10 besar kota termacet di dunia, pada masa pandemi bisa keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

Memang ada kontribusi PSPB atau PPKM yang sebetulnya juga diterapkan di seluruh penjuru dunia, termasuk ada yang sampai lockdown besar-besaran.

“Sektor perbankan Indonesia yang pada 1997 – 1998, jadi korban krisis, dan biasanya pada masa krisis selalu kena dampak yang parah, pada masa pandemi COVID-19 menunjukkan sebagai salah satu sektor jempolan,” lanjut Hermawan.

Lebih lanjut, selain paling cepat melakukan transformasi digital, banyak yang berhasil mencatatkan lonjakan kinerja di masa pandemi. Sejumlah pemain sektor kesehatan, yang dulunya tidak banyak mendapatkan perhatian, bukan hanya membaik kinerjanya tapi juga berkontribusi besar pada pemulihan kesehatan Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini