Kemenperin Gandeng JICA Kembangkan Industri Otomotif Tanah Air

Bisnis.com,28 Mei 2022, 14:19 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) guna mendorong pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air.

Kerja sama antara Kemenperin dan JICA akan dilangsungkan dalam kerangka Program Pembangunan Industri Otomotif 2022-2025.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier, mengatakan ada 3 pilot project yang akan dilakukan sebagai implementasi dari kerja sama.

"Ketiga pilot project tersebut akan dilakukan secara simultan sela periode 2022-2025," ujar Taufik seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (28/5/2022).

Pertama, implementasi digitalisasi melalui matching hub badan usaha komponen dan system integrator yang bertujuan meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.

Kedua, pendampingan research, development, and design (R&D&D) untuk pemanfaatan insentif Super Deduction Tax sesuai PMK 153/2020.

Project ini akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pedoman pelaksanaan R&D&D agar dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak badan usaha.

Sasaran proyek tersebut adalah industri yang tengah melakukan atau berminat mengembangkan teknologi, berinovasi dalam proses desain, dan kegiatan R&D&D lainnya.

Ketiga, pengembangan strategi ekspor yang dilaksanakan dalam bentuk penelitian-penelitian terkait struktur pasar, standar keaman, kapasitas produksi, regulasi, sistem pajak, dan praktik bisnis industri otomotif di Indonesia.

Dari situ, ujarnya, akan dibuat suatu rumusan strategi ekspor terbaik yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan industri otomotif nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini