Ukraina: Hanya Kekerasan yang Dapat Hentikan Invasi Rusia

Bisnis.com,29 Mei 2022, 22:52 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan negosiator pembicaraan damai Mykhailo Podolyak berkata bahwa setiap perjanjian dengan Rusia tidak dapat dipercaya. Dia menilai satu-satunya cara untuk menghentikan invasi Moskow adalah dengan kekerasan.

"Apakah mungkin untuk bernegosiasi dengan negara yang selalu berbohong secara sinis dan propagandis?" Tulis Podolyak lewat Telegram, Minggu (29/5/2022).

Rusia dan Ukraina telah saling menyalahkan setelah pembicaraan damai terhenti, dengan negosiasi tatap muka terakhir yang diketahui terjadi pada 29 Maret 2022 atau tepat sebulan lalu.

Kremlin mengatakan awal bulan ini Ukraina tidak menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan damai, sementara para pejabat di Kyiv menilai Rusia bertanggungjawab atas kurangnya kemajuan itu.

Presiden Ukraina mengatakan satu-satunya orang yang layak diajak bicara adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, karena dialah yang membuat semua keputusan.

"Tidak masalah apa yang dikatakan menteri luar negeri mereka. Tidak masalah dia mengirim beberapa kelompok negosiasi kepada kami [...] sayangnya semua orang ini bukan siapa-siapa," katanya kepada televisi Belanda dalam wawancara yang direkam pada hari Jumat (27/5/2022).

Putin mengatakan pasukan Rusia sedang dalam operasi khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkannya dari nasionalis radikal anti-Rusia. Ukraina dan sekutunya menyebut itu dalih palsu.

"Rusia telah membuktikan bahwa itu adalah negara barbar yang mengancam keamanan dunia. Seorang barbar hanya bisa dihentikan dengan paksa," kata Podolyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini