Uni Eropa Ajukan Revisi Sanksi Larangan Impor Minyak Rusia

Bisnis.com,29 Mei 2022, 12:51 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Tangki penyimpanan minyak di California, Amerika Serikat/Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa mengajukan revisi paket sanksi terkait larangan impor minyak dari Rusia yang meminta pengecualian untuk minyak yang disalurkan lewat pipa untuk memenuhi keberatan Hungaria.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (29/5/2022), menurut sumber anonim, Komisi Eropa mengirimkan pengajuan revisi kepada pemerintah nasional pada Sabtu.

Mereka meminta pengecualian larangan minyak melalui pipa raksasa Druzhba yang menjadi sumber utama Hungaria untuk impor minyak mentah.

Blok itu akan meninggalkan impor minyak mentah seaborne dalam enam bulan dan produk minyak sulingan dalam delapan bulan.

Dengan demikian, Hungaria memiliki waktu lebih panjang untuk mencari solusi teknis dalam pemenuhan kebutuhan energinya. Hal itu juga akan menjawab kekhawatiran negara-negara lain yang terkurung daratan (landlocked), seperti Slovakia dan Republik Ceko.

Dari revisi draf tersebut, Bulgaria juga masih memiliki periode transisi dari Juni atau Desember 2024. Adapun Kroasia bisa mendapatkan pengecualian impor untuk minyak gas vakum atau vacuum gas oil.

Komisi juga mengusulkan pembatasan ekspor ulang minyak Rusia yang dipasok melalui pipa ke negara anggota lain atau pihak ketiga.

Pembatasan juga akan diterapkan pada ketentuan untuk layanan pengiriman minyak ke negara pihak ketiga.

Saat ini, UE telah melarang layanan bantuan teknis, layanan perantara atau bantuan keuangan. Sebelumnya, proposal tersebut juga mengatur larangan pemberian layanan lainnya seperti asuransi untuk pengapalan.

Duta Besar Uni Eropa dijadwalkan akan bertemu pada Minggu. Beberapa negara mendesak kesepakatan bisa dilakukan sebelum pertemuan pemimpin UE yang membahas peperangan pada Senin di Brussels.

Paket sanksi ini membutuhkan dukungan semua negara anggota. Beberapa negara sebelumnya menentang adanya perbedaan aturan antara pengiriman melalui laut dan pipa karena dikhawatirkan akan memukul pasokan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini