Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat Alim Markus melepas 67,5 persen saham PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) kepada perusahaan asal Thailand, yaitu Kasikorn Vision Financial Company Pte, Ltd (KVF).
Hal itu disampaikan manajemen Bank Maspion dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/5/2022), di mana kesepakatan tersebut dilakukan pada hari ini, Senin (30/5/2022).
Dalam hal ini, para pemegang saham BMAS yang terdiri dari PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo, serta 5 pemegang saham individual telah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan KVF terkait penjualan saham Bank Maspion.
“Berdasarkan ketentuan CSPA, KVF akan melakukan pembelian saham dalam perseroan yang merupakan gabungan dari penjualan saham yang dijual oleh pemegang saham masing-masing,” kata manajemen Bank Maspion, Senin (30/5/2022).
Secara rinci, para pemegang saham yang melepas kepemilikannya, yaitu PT Maspion akan menjual sebesar 12,46 persen kepemilikannya, PT Alim Investindo sebesar 8,17 persen, PT Husin Investama sebesar 2,81 persen, PT Maspion Investindo sebesar 2,46 persen, dan 5 pemegang saham individual sebesar 4,11 persen.
Selain itu, KFV juga akan membeli saham baru dalam rangka Penambahan Modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Dengan demikian, KVF dan Kasikornbank Public Company Limited (KBank) memiliki 67,5 persen bagian saham BMAS.
Sementara itu, penyelesaian transaksi akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Bank Of Thailand, lalu seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam CSPA telah dipenuhi.
Kemudian, persetujuan OJK atas uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sehubungan dengan KVF dan Kbank. Lalu, persetujuan pemegang saham perseroan serta pernyataan pendaftaran efektif OJK pasar modal untuk PMHMETD.
Manajemen Bank Maspion menjelaskan bahwa KVF adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh KBank yang saat ini memiliki 9,99 persen saham Bank Maspion.
“Transaksi tersebut diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas kepada layanan jasa perbankan oleh perseroan kepada investor-investor Thailand yang telah melaksanakan investasinya di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, terutama investasi-investasi yang dilakukan di lokasi yang sama dengan lokasi kantor pusat dan jaringan kantor cabang Bank Maspion yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja Bank Maspion.
“Selain itu, diharapkan pula dapat mendukung perseroan untuk memiliki pondasi yang kuat dalam rangka menyediakan produk dan layanan yang inovatif dan kompetitif,” tambahnya.
Manajemen menjelaskan bahwa laporan informasi atau fakta material CSP yang Bank Maspion sampaikan pada 15 April 2020 telah mengalami Long-Stop Date dan diubah (amended) dengan CSPA yang Perseroan sampaikan melalui Laporan Informasi atau Fakta Material pada tanggal 30 Mei 2022.
Selanjutnya, BNP Paribas merupakan satu-satunya penasihat keuangan untuk PT Alim Investindo (Maspion Group) terkait transaksi jual beli atas saham Bank Maspion kepada KVF.
Lalu, BNP Paribas merupakan satu-satunya penasihat keuangan untuk PT Alim Investindo (Maspion Group) terkait transaksi jual beli atas saham Perseroan kepada KVF.
Adapun sebelum transaksi, Alim Investindo merupakan pemegang saham pengendali (PSP) dengan kepemilikan 62,01 persen di BMAS. Selanjutnya PT Guna Investindo 5,87 persen, Alim Markus 1,22 persen, Alim Mulia Sastra 0,98 persen, Alim Prakasa 0,98 persen, Gunardi 0,44 persen, Alim Puspita 0,49 persen, PT Maspion 0,70 persen, dan masyarakat 17,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel