Konten Premium

Menilik Beban Gaji Startup dari Laporan GOTO dan Bukalapak (BUKA)

Bisnis.com,31 Mei 2022, 16:15 WIB
Penulis: Yustinus Andri, Khadijah Shahnaz & Rahmi Yati
Pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur, Senin (12/10/2020)./ANTARA FOTO-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – Belum lama ini topik mengenai beban gaji yang terlampau tinggi bagi perusahaan rintisan (startup) menjadi pembahasan yang menarik di berbagai platform media sosial.

Besarnya pengeluaran gaji untuk para pekerja di sebuah startup, dinilai menjadi salah satu beban yang cukup berarti bagi perusahaan terkait. Tak heran, jika langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) dinilai sejumlah pengamat, menjadi solusi bagi startup yang ingin melakukan efisiensi operasional lantaran sedang seret memperoleh pendanaan atau pendapatannya tidak sesuai ekspektasi.

Di sisi lain topik mengenai tingginya tarif gaji bagi para pekerja startup, terutama yang bergerak di sektor teknologi, juga sempat menjadi isu krusial di Indonesia. Hal itu tak lepas dari tak seimbangnya pasokan antara tenaga kerja sektor teknologi dengan permintaan yang ada di industri startup Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini