Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pembiayaan PT Buana Finance Tbk. (BBLD) mencatatkan peningkatan kinerja pada periode kuartal I/2022, baik dari sisi total aset maupun kinerja laba.
Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami menjelaskan bahwa pendorong kinerja pada periode ini utamanya akibat kondisi bisnis mobil bekas yang sudah mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.
"Pembiayaan mobil mendominasi hingga 70 persen total pembiayaan kami, mayoritas mobil bekas, sisanya 30 persen untuk alat berat. Jadi pasar mobil bekas yang membaik berpengaruh besar buat kinerja kami," ujar Ahmad dalam diskusi terbatas bersama media, Selasa (31/5/2022).
Hal ini turut tergambar berdasarkan laporan keuangan BBLD per kuartal I/2022 yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi BEI, Selasa (31/5/2022). Total aset BBLD naik 7,2 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) menjadi Rp3,84 triliun, ditopang seluruh komponen piutang pembiayaan yang bertumbuh.
Tepatnya naik 5,8 persen ytd untuk piutang pembiayaan konsumen menjadi senilai Rp2,4 triliun, naik 10 persen ytd untuk sewa pembiayaan menjadi Rp960,4 miliar, dan anak piutang yang naik tipis ke Rp1,52 miliar. Sewa pembiayaan ditopang alat berat, sementara pembiayaan konsumen ditopang kendaraan roda empat.
Pembiayaan yang membaik ini membawa pertumbuhan laba BBLD yang tercatat naik drastis mencapai 568 persen year-on-year/yoy menjadi Rp9,06 miliar pada kuartal I/2022 dari sebelumnya Rp1,35 miliar pada kuartal I/2021.
Hal ini ditopang efisiensi beban menjadi Rp128,5 miliar dari sebelumnya Rp138,2 miliar, terutama dari komponen beban keuangan. Adapun, kendati pendapatan dari ketiga lini pembiayaan utama terbilang stagnan, namun komponen pendapatan lain-lain mampu membawa total pendapatan naik tipis menjadi Rp140,37 miliar dari sebelumnya Rp139,7 miliar.
Sebagai perbandingan, aset BBLD pada akhir 2021 masih mengalami kontraksi 12,95 persen yoy menjadi Rp3,58 triliun. Sementara itu, laba bersih sepanjang tahun lalu dibukukan di Rp28,7 miliar naik 43,1 persen yoy dari pencapaian periode 2020 senilai Rp20,05 miliar.
Sepanjang periode tahun lalu, nilai pembiayaan baru BBLD mencapai Rp1,94 triliun. Adapun, pada tahun ini, BBLD menargetkan total pembiayaan baru mampu menyentuh kisaran Rp2,5 triliun, dengan porsi lini bisnis pembiayaan konsumen mencapai Rp1,66 triliun, sementara sewa pembiayaan Rp928,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel