Masuk Holding UMi, Pegadaian Targetkan Laba Rp3 Triliun pada 2022

Bisnis.com,01 Jun 2022, 14:42 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan tengah memberikan sambutan dalam acara Media Gathering dan Apresiasi Jurnalis 2022 yang diselenggarakan Pegadaian di Jakarta, Senin 31 Mei 2022./dok.Pegadaian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian menargetkan laba Rp3 triliun pada 2022 atau akan tumbuh di atas 20 persen dari realisasi laba tahun lalu. 

Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menyebut bahwa pihaknya berhasil menjaga kinerja bisnis dengan baik selama pandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi yang terjadi pun akan mendorong perseroan tumbuh lebih optimal, termasuk dalam sisi laba.

"Target laba pada 2022 adalah Rp3,014 triliun, tumbuh dari [2021] kemarin Rp2,4 triliun," ujar Damar saat berbincang usai gelaran Media Gathering Pegadaian dan Apresiasi Jurnalis, Selasa (31/5/2022) petang.

Dia menyebut bahwa terjaganya penyebaran Covid-19 yang mendorong pemulihan ekonomi sangat membantu operasional usaha Pegadaian sepanjang tahun berjalan. Menurut Damar, profitabilitas perusahaan tetap terjaga sehingga target berpotensi tercapai.

"Laba tetap kami jaga, Insya Allah kami masih tumbuh. Sampai bulan kelima ini kami masih terjaga sesuai target," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Februari 2022 lalu, Pegadaian membukukan laba Rp2,43 triliun pada 2021. Jumlah itu tumbuh 20,29 persen dari perolehan laba 2020 senilai Rp2,02 triliun.

Dengan target Rp3,014 triliun, artinya Pegadaian berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba 2022 hingga 24 persen (year-on-year/YoY) atau lebih tinggi dari pertumbuhan laba 2021.

Holding UMi

Pemerintah sendiri resmi mengalihkan saham yang dimiliki negara di PT Penanaman Nasional Madani dan PT Pegadaian kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada pertengahan September 2021.

Pelaksanaan ini ditandai dengan dilakukan penandatanganan akta inbreng antara BRI, Pegadaian, dan PNM yang dilakukan Senin (13/9/2021). Adapun nilai pengalihan saham negara kepada BRI senilai Rp54,7 triliun.

Hal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Kala itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembentukan holding ini akan meningkatkan pemberian pembiayaan kepada UMKM, sejalan dengan target pemerintah untuk memberikan porsi pembiayaan pada sektor ultra mikro ini hingga 30 persen pada 2024.

"[Melalui] Penyatuan ini, kami ingin pembiayaan UMKM kurang lebih 30 persen daripada permodalan di Indonesia. Kita bisa lihat perubahan signifikan pada krisis Covid-19 berdampak pada UMKM dan ultra mikro," kata Erick dalam penandatanganan Holding Ultra Mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini