Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan volume transaksi senilai Rp5,7 miliar dalam perhelatan BNI Java Jazz Festival 2022, yang diselenggarakan pada 27 – 29 Mei 2022 lalu.
Emiten bank berkode saham BBNI ini mencatat bahwa volume transaksi itu meningkat 21,9 persen dibandingkan dengan Java Jazz Festival 2020. Hal ini mencerminkan animo konsumsi masyarakat kian kuat diiringi peningkatan digital banking yang lebih baik tahun ini.
Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan peningkatan transaksi digital pada acara tersebut terjadi di semua produk. Uang elektronik BNI Tapcash naik 12,9 persen, kartu debit tumbuh 53 persen, kartu kredit 53,4 persen, dan QRIS melonjak 417,6 persen.
“Kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang. Raihan kinerja transaksi ini juga menjadi modal BNI untuk mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal kedua tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/6/2022).
Dia melanjutkan bahwa dalam gelaran konser jazz terbesar di Indonesia terbaru ini, BNI tak hanya sekadar menyiapkan saluran digital, tetapi juga menanamkan keandalan sistem bank end teknologi informasinya. Membuat gelembung transaksi di Java Jazz berjalan dengan mulus.
Di luar itu, ekosistem pembayaran pada acara konser didorong untuk menggunakan transaksi digital yang disertai dengan berbagai promo dan program atensi menarik.
“Dengan kombinasi sistem operasional serta program atensi yang tepat itu membuat BNI sebagai salah satu pioneer digital banking mampu menjawab semua kebutuhan transaksi dengan sangat smooth,” kata Mucharom.
Dalam acara yang mengangkat tema Blooming Season itu, BNI turut memperkenalkan produk solusi keuangan bisnis bagi para pebisnis milenial.
Senior Vice President Wholesale Solution BNI Indra Gunawan mengatakan bahwa konser musik jazz itu menjadi ajang pertemuan bagi banyak milenial, setelah dua tahun terakhir tertahan pandemi Covid-19.
Tak cuma milenial, BNI Java Jazz Festival 2022 juga menjadi ruang yang cukup menarik bagi para pebisnis entry level dan rintisan muda untuk melakukan business matching.
“Dengan melihat peluang tersebut kami ingin mengenalkan sambil menyosialisasikan sebuah solusi bisnis yang khususnya menyasar bisnis para fintech, usaha kecil dan menengah, startup business, dan pengusaha muda lainnya,” ujarnya.
Indra mengatakan pebisnis tentu tidak boleh hanya fokus pada ekspansi, tetapi juga melakukan tata kelola keuangan yang rapi agar keberlangsungan bisnisnya lebih terjaga.
Terkait hal itu, BNI menawarkan tata kelola keuangan, seperti BNI eCollection dan autodebit, likuiditas manajemen seperti cash pooling dan distribusi kas, garansi bank, serta pembiayaan rantai pasok. Ada juga BNIDirect atau corporate internet banking milik BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel