Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan bank digital meski masih berizin bank konvensional di Indonesia saat ini menempatkan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sebagai pemimpin dalam hal kapitalisasi pasar atau market cap.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari Bursa Efek Indonesia, hingga 31 Mei 2022, Bank Jago atau ARTO memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp129,9 triliun (US$8,93 miliar). Capaian ini membuat ARTO menjadi bank digital terbesar di Indonesia.
Pada posisi berikutnya, ada bank digital besutan Chairul Tanjung atau CT yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Allo Bank tercatat memiliki market cap sebesar Rp95,61 triliun atau sekitar US$6,57 miliar.
Peringkat ketiga dihuni oleh Selanjutnya, ada PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang mencatatkan market cap sebesar Rp26,01 triliun (US$1,78 miliar), diikuti PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dengan market cap Rp21,50 triliun (US$1,47 miliar).
PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) terpantau bertengger di peringkat kelima. Perusahaan yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2015 ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp13,94 triliun atau setara US$958 juta.
Adapun, bank digital lain seperti BLU dari BCA hingga Seabank belum menjadi emiten sehingga belum tersedia valuasi yang dibutuhkan.
Meski menjadi bank digital terbesar di Indonesia berdasarkan market cap, deretan bank ini rupanya belum terhitung sebagai yang terbesar di dunia meski valuasi sejak diumumkan sebagai bank digital mendaki dibandingkan modalnya.
Perusahaan konsultan strategi global asal Jerman, Simon-Kucher & Partners, dalam publikasi terbarunya menempatkan bank digital atau neobank asal Brazil, Nubank, sebagai yang terbesar di dunia berdasarkan nilai valuasi.
Dalam laporan berjudul The Future of Neobanking, how can Neobanks unlock profitable growth? bertanggal Mei 2022 tersebut menyebutkan per Desember 2021, Nubank menyelesaikan pencatatan saham perdana (IPO) di New York Stock Exchange (NYSE). Saat itu, nilai valuasi Nubank mencapai US$45 miliar atau sekitar Rp645 triliun.
Dalam laporan itu juga disebutkan Indonesia bersama Pakistan dan Malaysia menjadi negara yang melakukan lompatan dalam bisnis neobank. Tiga negara dari Asia ini telah memperoleh dukungan dari regulator untuk perluasan perbankan digital.
Berikut daftar emiten 'bank digital' terbesar di Indonesia berdasarkan market cap:
1. Bank Jago (ARTO): Rp129,9 triliun (US$8,93 miliar)
2. Allo Bank (BBHI): Rp95,61 triliun (US$6,57 miliar)
3. Bank Aladin Syariah (BANK): Rp26,01 triliun (US$1,78 miliar)
4. Bank Raya (AGRO): Rp21,50 triliun (US$1,47 miliar)
5. Bank Neo Commerce (BBYB): Rp13,94 triliun (US$958 juta)
6. Bank MNC Internasional (BABP): Rp4,68 triliun (US$0,32 miliar)
7. Bank Amar Indonesia (AMAR): Rp4,56 triliun (US$0,31 miliar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel