WHO: Tembakau Membunuh 8 Juta Orang Setiap Tahun

Bisnis.com,02 Jun 2022, 23:34 WIB
Penulis: Robby Fathan
Petani memetik daun tembakau saat panen di persawahan Dusun Welar, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020). Menurut petani, meskipun kualitas tembakau saat ini sedang baik, harga tembakau iris kering jenis Jawa di tingkat petani turun dari Rp35 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk negara Asia, Li Ailan, mengatakan, Penyakit yang disebabkan tembakau telah membunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun, dengan lebih dari 15.000 meninggal di Kamboja.

“Tembakau membunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun di seluruh dunia dan lebih dari 15.000 orang setiap tahun di Kamboja,'' katanya.

Bahaya penggunaan tembakau adalah penyakit yang terkait dengan jantung dan paru-paru seperti serangan jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, dan kanker (terutama kanker paru-paru, kanker laring, dan kanker pankreas). Penyakit gangguan reproduksi dan kehamilan juga dapat diakibatkan dari pengunaan tembakau.

Li Ailan mencatat bahwa dampak berbahaya dari industri tembakau terhadap lingkungan sangat luas dan terus berkembang.

Dikatakan bahwa asap tembakau mengandung 7.000 bahan kimia, yang beberapa di antaranya diketahui menyebabkan kanker dan tiga jenis gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida.

Perokok pasif meski tidak merokok, dapat mengalami kanker paruparu. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) rokok adalah pembunuh yang akrab di tengah-tengah masyarakat.

WHO mengatakan bahwa lingkungan bebas asap rokok meningkatkan pengalaman pariwisata di Kamboja.

Ini menjadi bukti bahwa mempromosikan pariwisata bebas asap rokok membantu melindungi keramahan pekerja, pengunjung, dan lingkungan setempat dari asap rokok yang berbahaya dan limbah produk tembakau beracun.

Pernyataan itu menambahkan bahwa mempromosikan lingkungan bebas asap rokok adalah langkah kecil namun penting untuk mengenali dan kemudian membatasi efek berbahaya dari produksi dan penggunaan tembakau, tidak hanya pada kesehatan kita tetapi juga pada kesehatan planet kita.

Menurut Kementerian Kesehatan Kamboja, ada sekitar 1,68 juta pengguna tembakau di negara Asia Tenggara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini