Epidemiolog Sebut Indonesia Rawan Penyakit Zoonosis. Kok Bisa?

Bisnis.com,04 Jun 2022, 15:07 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Pemprov Jawa Barat akan menerapkan Micro Lockdown atau Pembatasan Mikro hewan ternak untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan penyakit zoonosis berpeluang besar mewabah di Indonesia.

Dia menilai, Indonesia merupakan negara 'hotspot' wabah atau penyakit baru, termasik penyakit zoonosis alias yang penyebaran melalui hewan.

"Indonesia itu hotspot atau lokasi yang memungkinkan terjadinya wabah atau penyakit baru, termasuk zoonosis atau penyakit hewan yang menular ke manusia," katanya kepada Bisnis, Sabtu (4/6/2022).

Dicky menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia relatif sering berkontak erat dengan hewan misalnya dengan hewan peliharaan atau ternak.

Kemudian, dengan jarak tempat tinggal yang juga berdekatan dengan kandang, memperbesar potensi penularan penyakit zoonosis atau perpindahan virus hewan ke manusia.

"Dengan adanya masalah ini, menurut hemat saya, kita semua harus menata ulang kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, dan kesehatan hewan," ujar Dicky.

Dia melanjutkan, berbagai kasus zoonosis seperti penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak, kasus flu burung, demam berdarah hingga penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh tikus besar sekali potensinya di Indonesia.

"Jika masalah ini dikelola dengan baik, potensi zoonosis bisa ditekan," pungkasnya.

Sekadar informasi, Zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penularan dapat melalui tiga cara yaitu langsung, tidak langsung, dan melalui konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini