Pilah-pilih Saham Emiten Rumah Sakit saat Transisi Menuju Endemi

Bisnis.com,05 Jun 2022, 11:01 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
RS Siloam Semanggi/siloamhospitals

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 yang melandai membuat pemerintah bersiap melakukan transisi menuju endemi. Analis memperkirakan kinerja emiten-emiten di sektor kesehatan masih tetap menarik meskipun Covid-19 telah menjadi endemi.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, terjadinya pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

"Adanya pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Tapi, saat pandemi justru menghambat masyarakat untuk berobat," kata Cheril ketika dihubungi Bisnis, Jumat (3/6/2022).

Dengan kondisi endemi, Cheril melihat emiten rumah sakit (RS) masih akan tetap menarik. Pasalnya, dengan penurunan kasus Covid-19 masyarakat akan kembali berobat setelah selama ini tertunda.

Senada dengan Cheril, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti menilai, memasuki masa transisi menuju endemi, permintaan rumah sakit berpotensi pulih.

"Kalau masa pandemi perilaku masyarakat cenderung menunda untuk berobat, sehingga endemi ini membuka akses lebih luas," ujar Desy kepada Bisnis.

Di samping itu, lanjut Desy, varian virus yang terus muncul serta akses digital untuk layanan rumah sakit yang terus dikembangkan, memberikan ruang bagi emiten kesehatan untuk tetap tumbuh.

Adapun Jasa Utama Capital Sekuritas memilih PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) dan PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) sebagai saham rekomendasi di sektor kesehatan.

Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dengan target harga atau target price (TP) Rp1.466, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) dengan TP Rp9.638, dan PT Bundamedik Hospitals Tbk. (BHMS) dengan TP Rp970. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini