Wah, Terlalu Percaya Diri Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Bisnis.com,06 Jun 2022, 09:48 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Ilustrasi gagal jantung/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Percaya diri adalah sesuatu yang penting dimiliki untuk meningkatkan kehidupan sosial kita di tempat kerja, di rumah.

Namun, sebuah studi baru menunjukkan itu juga bisa merugikan kesehatan kita.

Para peneliti dari Universitas Wina telah menemukan bahwa orang yang terlalu percaya diri tentang kesehatan mereka membuat mereka tidak teratur memeriksakan kesehatannya, yang pada akhirnya menyebabkan masalah karena kondisi medis tidak terdiagnosis.

Penelitian mereka juga mengungkapkan hal yang sebaliknya terjadi pada orang yang kurang percaya diri, yang terlalu sering pergi ke dokter. Studi yang diterbitkan dalam The Journal of the Economics of Ageing, mengatakan: “Persepsi yang bias tentang kemampuan seseorang adalah ciri dari sifat manusia.

Penelitian ini juga menemukan bahwa terlalu percaya diri dikaitkan dengan pengambilan risiko yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang.

Ini termasuk minum lebih banyak alkohol, mengalami lebih banyak kecelakaan, tidak cukup tidur dan makan tidak sehat.

Survei yang menjadi dasar temuan ini melibatkan lebih dari 80.000 orang Eropa berusia 50 tahun ke atas, antara tahun 2006 dan 2013.

Peserta diminta untuk menilai kesehatan mereka sendiri termasuk satu tes di mana mereka ditanya apakah mereka kesulitan bangun dari kursi setelah duduk dalam waktu lama.

Subyek kemudian diminta untuk bangkit dari kursi dan melihat apakah mereka telah melebih-lebihkan, meremehkan, atau menilai kesehatan mereka dengan benar.

Kebanyakan orang menilai kesehatan mereka dengan benar (79 persen), sementara 11 persen melebih-lebihkan dan 10 persen meremehkan.

Tim peneliti percaya bahwa hasilnya dapat meningkatkan jalannya sistem perawatan kesehatan di masa depan, dengan menyatakan bahwa hasilnya “informatif untuk pembuatan kebijakan”.

“Mengidentifikasi pasien dengan salah persepsi kesehatan dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu ke dokter dapat memiliki implikasi penting bagi efektivitas mekanisme penjatahan tersebut. Mereka tidak hanya akan membebaskan kapasitas dokter, tetapi mereka juga dapat secara langsung memastikan perawatan tepat waktu untuk pasien lain yang membutuhkan intervensi mendesak.” tulis penelitian tersebut dilansir dari Express.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini