Harum Energy (HRUM) Genjot Serapan Capex pada Semester II/2022

Bisnis.com,06 Jun 2022, 14:03 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) akan menggenjot serapan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada semester II/2022 untuk mengejar target kenaikan produksi yang ditetapkan.

Sampai kuartal I/2022, Direktur Utama HRUM Ray A. Gunara mengatakan realisasi serapan capex perseroan berjumlah US$1,1 juta atau sekitar Rp15,87 miliar (kurs Jisdor BI Rp14.431 per 3 Juni 2022). Mayoritas reealisasi belanja modal digunakan untuk penambahan properti pertambangan di anak usaha dan biaya pemeliharaan kapal tersebut masih jauh dari alokasi US$25 juta yang disiapkan.

“Untuk 2022 dialokasikan US$25 juta dan realisasinya sampai kuartal I/2022 mencapai US$1,1 juta, mayoritas anggaran akan dikeluarkan pada kuartal II/2022 dan terutama pada paruh kedua tahun ini,” kata Ray dalam paparan publik, Senin (6/6/2022).

Ray menjelaskan sekitar 45 persen dari capex akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel, terutama untuk pembiayaan tahap konstruksi tambang di PT Position (POS). Position merupakan perusahaan smelter nikel yang diakuisisi HRUM melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel, senilai US$80,32 juta. Nilai akuisisi ini setara dengan 51 persen dari seluruh modal ditempatkan dalam PT Position.

Adapun sisa alokasi capex 2022 akan digunakan untuk bisnis batu bara, seiring dengan target kenaikan produksi sebesar 35 persen yang ditetapkan perusahaan untuk 2022.

"Kami berencana kembali meningkatkan produksi batu bara tahun ini 4,5-5 juta ton tahun ini. Kuartal I/2022 sudah mencapai 1 juta ton dan diharapkan kami bisa mencapai 4 juta ton pada kuartal-kuartal selanjutnya,” papar Ray.

Sepanjang kuartal I/2022, volume penjualan HRUM mencapai 900.000 ton, turun 10,6 persen dibandingkan dengan penjualan pada kuartal IV/2021. Penjualan terbesar pada periode Januari-Maret 2022 mencakup ekspor ke China dengan pangsa 55 persen. 

Kemudian disusul ke pasar Jepang 20 persen, dan Indonesia serta Belanda masing-masing 8 persen. Perusahaan juga melakukan ekspor perdana ke pasar Belanda dengan pangsa 9 persen dari total volume penjualan sepanjang kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini