Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memproyeksikan pencapaian laba di 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini ditunjang oleh perolehan laba bersih perseroan yang tembus Rp12,22 triliun dalam kurun tiga bulan pertama di awal 2022.
Sebagaimana diketahui, BRI dan entitas anak membukukan laba bersih Rp32,22 triliun sepanjang 2021. Artinya dalam tiga bulan pertama tahun ini bank pelat merah tersebut telah mengantongi laba 37,9 persen dari capaian tahun lalu.
“Dari sisi profitabilitas atau pencapaian laba tahun 2022, kami proyeksikan akan lebih baik jika dibandingkan dengan pencapaian laba tahun lalu. Hal ini tak lepas dari perolehan laba BRI pada kuartal I/2022 yang tumbuh 78 persen atau mencapai Rp12,2 triliun dalam 3 bulan,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Senin (6/6/2022).
Mengutip laporan kinerja bank pada kuartal pertama tahun ini, capaian laba BRI tidak terlepas dari efisiensi yang dilakukan perusahaan. Kendati margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank turun dari 7,0 persen pada kuartal I/2021 menjadi 6,85 persen per kuartal I/2022, indikator efisiensi BRI dalam tren positif.
Per Maret 2022, rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) sebesar 38,37 persen, turun dibandingkan posisi Maret 2021 dan Desember 2021, yakni 41,71 persen dan 43,26 persen.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga menunjukan hal serupa. Pada kuartal I/2022, rasio BOPO berada pada level 64,26 persen, turun 1.257 basis poin (bps) dari sebelumnya 76,83 persen.
Selain efisiensi, laba perusahaan tumbuh seiring dengan meningkatkan permintaan kredit. “BRI masih optimistis hingga akhir tahun 2022 penyaluran kredit mampu tumbuh 9–11 persen atau sesuai target yang ditetapkan pada akhir tahun. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan kredit BRI yang masih on track,” ujarnya optimis.
Emiten bersandi saham BBRI itu mencatat, secara bank only, hingga akhir April 2022 kredit BRI tercatat tumbuh 9,75 persen secara tahunan. Kredit ini tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional.
Selain itu, BRI juga mencatat segmen UMKM juga terus mengalami pertumbuhan dengan kredit mikro yang tercatat tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 15,61 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel