Khawatir Inflasi, Rupiah Ditutup Melemah di Hadapan Dolar AS

Bisnis.com,06 Jun 2022, 15:39 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (6/6/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup naik 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.446 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup berfluktuasi yakni yen Jepang yang menguat 0,11 persen, won Korea Selatan yang melemah 0,91 persen, yuan China yang menguat 0,23 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,01 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat melemah 0,23 persen ke level 101,89.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah bergerak melemah sejak pembukaan, tetapi tidak turun terlalu jauh.

"Kekhawatiran inflasi mungkin jadi salah satu penyebab karena kenaikan harga minyak mentah dunia. Inflasi bisa jadi momok bagi ekonomi indonesia yang sedang dalam pemulihan," kata Ariston kepada Bisnis, Senin (6/6/2022).

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen The Fed juga masih memberikan tekanan ke rupiah. The Fed diyakini bakal menaikan kembali tingkat suku bunga acuannya sebesar 50 basis points (bps) di pertengahan Juni ini.

Adapun untuk perdagangan besok, Selasa (7/6/2022), Ariston menilai potensi rebound mata uang rupiah masih terbuka karena sentimen pasar terhadap aset berisiko masih besar.

Dia menyebut, hari ini sebagian indeks saham Asia ditutup positif, indeks saham Eropa pun dibuka positif.

"Potensi rebound rupiah ke arah Rp14.400, resisten di Rp14.480," tutur Ariston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini