Perang Rusia Ukraina Hari ke-104: Lusinan Mayat Pejuang Ukraina Dikirim ke Kyiv

Bisnis.com,07 Jun 2022, 12:23 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Invasi militer Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-104. Terhitung hingga Senin, (6/6/2022) pasukan Rusia telah membantai 450 tentara Ukraina dalam sehari.

Hari ini, Selasa (7/6/2022) tentara Rusia mulai menyerahkan mayat pejuang Ukraina yang tewas di pabrik baja Azovstal. Pabrik tersebut serupa dengan benteng di Kota Mariupol yang sudah lebih dulu hancur akibat perlawanan terhadap invasi Rusia.

Dikutip dari The Guardian, seorang pemimpin milter dan juru bicara batalion Azov, puluhan mayat yang ditemukan telah dipindahan ke Kyiv dan tengah dilakukan tes DNA guna mengidentifikasi jenazah.

Informasi terkini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyakini pasukan Rusia saat ini menargetkan serangan ke kota Zaporizhzhia. Pasalnya, kota tersebut merupakan pusat industri besar di sebelah tenggara negara itu.

Hal ini mendorongnya untuk mengerahkan militer lebih maju ke wilayah dekat pusat tersebut, "Ada lebih banyak dari mereka, mereka lebih kuat, tetapi kami memilki kesempatan untuk bertarung ke arah ini," katanya dikutip dari The Guardian, Selasa (7/6/2022).

Sementara itu, Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska mengatakan sekitar 60 persen warga Ukraina membutuhkan bantuan psikologis akibat perang. Karena itu, kini Kyiv tengah berupaya membangun sistem dukungan nasional.

Angka tersebut diketahui merupakan hasil dari survei kelompok kerja Program Nasional untuk Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial. Rencana pemulihan ini juga didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan mengirim perwakilan untuk membantu.

Adapun, yang tengah diupayakan guna mendukung pemulihan psikologis warga Ukraina saat ini yaitu pembangunan sistem perawatan dan memberikan pelatihan kepada psikolog, dokter keluarga, pekerja sosial, dan guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini