Bisnis.com, JAKARTA – Emiten maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) yakin dapat merayakan peak season pada tahun ini seiring dengan kembalinya penumpang memenuhi kursi pesawat perseroan. Pemulihan kinerja Garuda Indonesia pun diharapkan menjadi kunci untuk membuka kembali suspensi saham berkode GIAA tersebut.
Bisnis maskapai BUMN ini memang termasuk yang paling tertekan akibat pandemi sejak 2020. Sejumlah isu pun membuat saham GIAA masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia hingga saat ini.
BEI telah melakukan pemberhentian perdagangan atau suspensi saham GIAA sejak Juni 2021. Hingga kini, terdapat empat notasi khusus yang melekat pada saham GIAA yaitu M karena perseroan memiliki permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), E karena perseroan memiliki arus ekuitas negatif.