Sebanyak 685 Ekor Sapi di Kabupaten Cirebon Tertular PMK

Bisnis.com,07 Jun 2022, 13:05 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat hingga Selasa (7/6/2022) siang, sebanyak 685 ekor sapi di Kabupaten Cirebon tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas menyebutkan ratusan ekor sapi yang terkena PMK tersebut tersebar di 17 wilayah kecamatan.

Temuan kasus PMK terbanyak, kata Asep, ada di Kecamatan Gunungjati sebanyak 240 ekor. Sementara, kedua terbanyak di wilayah Kecamatan Tengah Tani 70 ekor dan disusul oleh Arjawinangun 64 ekor.

"Kasus tersebut terjadi sejak 18 Mei sampai hari ini. Dari 685 ekor sapi, sebanyak dua mati," kata Asep saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Kecamatan Sumber, Selasa (7/6/2022).

Kasus pertama PMK di Kabupaten Cirebon terjadi di Desa Kalibaru, Kecamatan Tengah Tani. Sapi yang ada di peternakan tersebut berasa dari Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Asep mengatakan, mengantisipasi penyebaran PMK meluas di Kabupaten Cirebon, pihaknya mengimbau kepada para penjual untuk tidak menerima sapi dari luar tanpa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Sekarang menjelang Hari Raya Iduladha. Kebutuhan sapi di Kabupaten Cirebon pasti akan banyak, karena 90 persen kebutuhan dari luar," katanya.

Kementerian Pertanian memastikan pemerintah akan melakukan PMK secara maksimal, salah satunya dengan menghadirkan vaksin dalam waktu dekat.

Sebelumnya, penyakit ini ditemukan di Jawa Timur pada 28 April 2022. Sapi ternak di tiga kabupaten di Jatim, yakni Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto ditemukan positif PMK. Sebanyak dua kabupaten di Aceh, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Timur juga terdeteksi positif PMK.

Pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia pun segera melakukan pemantauan terhadap ternak di wilayahnya masing-masing.

PMK merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah.

Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. Saat ini hewan yang terinfeksi telah diberikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini