Bisnis.com, JAKARTA — Isu krisis iklim terus menggema hingga akhirnya sampai di sidang tahunan World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. Pada perhelatan yang berakhir Kamis (26/5/2022), sebanyak 50 kepala negara atau pemerintahan diminta memperkuat komitmen untuk mengurai persoalan global ini.
Upaya membuat bumi lebih layak huni ini tentu bukan cuma urusan pemerintah saja. Peran aktif industri perbankan juga dibutuhkan untuk mengatasi persoalan global, khususnya perubahaan iklim. Meski tidak mudah, industri perbankan diminta mampu mengoptimalkan pembiayaan untuk sektor usaha ramah lingkungan.
Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim, John Kerry, mengatakan emisi global sepanjang 2021 meningkat sebesar 6 persen. Sementara, penggunaan batu bara naik hingga 9 persen. Berlandaskan kondisi ini, Kerry menekankan pentingnya peran pemimpin global untuk mendorong aksi mitigasi iklim yang lebih kuat.