Bisnis.com, JAKARTA — Saham bank digital besutan Chairul Tanjung atau CT, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) jatuh ke level paling rendah sepanjang tahun 2022. Kondisi ini turut memperlebar jarak persaingan market cap antara Allo Bank dengan PT Bank Jago Tbk. (ARTO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham Allo Bank terkoreksi sebesar 6,83 persen menuju level Rp3.820 per lembar pada Selasa (7/6/2022). Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,1 juta dengan nilai turnover mencapai Rp12,7 miliar.
Pada perdagangan kemarin, Senin (6/6/2022), saham Allo Bank juga terperosok ke zona merah dengan penurunan sebesar 6,82 persen. Capaian ini menyeret bank digital besutan taipan Chairul Tanjung atau CT ini menghuni jajaran top losers.
Harga saham emiten bank bersandi BBHI pada hari ini terpantau menjadi yang terendah sepanjang 2022. Pada 3 Januari 2022, harga saham BBHI dibuka di level Rp4.419 per lembar kemudian mencapai titik tertingginya pada 11 Januari seharga Rp7.300 per unit.
Akan tetapi, mulai pertengahan Mei 2022, pergerakan saham Allo Bank konsisten mengalami tren penurunan. Momen itu tepat ketika aplikasi bank digital tersebut meluncur secara resmi di acara Allo Bank Festival, yang dihelat pada 20–22 Mei 2022.
Saat itu, saham Allo Bank masih bertengger di level Rp5.050 per lembar. Akan tetapi, geliat acara itu rupanya tidak mampu membawa saham perseroan melonjak. Terhitung sejak peluncuran aplikasi hingga hari ini, saham BBHI sudah merosot 24,35 persen.
Mengutip data RTI, harga saham BBHI selama satu bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 39,84 persen dan 34,42 persen sepanjang tiga bulan terakhir. Penurunan ini membuat kapitalisasi pasar Allo Bank menjadi Rp83,01 triliun dari Rp104,9 triliun per 25 Mei 2022.
Kondisi lantas membuat jarak persaingan BBHI versus ARTO terkait dengan kapitalisasi pasar atau market cap kian lebar. Per hari ini, saham bank digital besutan Jerry Ng ini bertengger di level Rp8.200 per unit, turun 3,53 persen dari hari sebelumnya.
Total volume saham ARTO yang diperdagangkan mencapai 18,9 juta dengan nilai transaksi Rp160,1 miliar. Sementara itu, market cap ARTO tercatat senilai Rp113,62 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel