Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 3,09 poin atau setara 0,54 persen ke posisi 576,92 pada perdagangan hari ini.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/6/2022) indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia bergerak di kisaran 576,94 hingga 573,21.
Dalam sepekan terakhir, indeks Bisnis-27 terkoreksi 1,50 persen atau setara 8,80 poin.
Dari 27 konstituen, sebanyak 15 saham parkir di zona hijau, 3 saham stagnan, dan 9 saham di zona merah.
Perusahaan media milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) memimpin penguatan di posisi nomor 1, meningkat 5,67 persen atau setara 55 poin ke posisi 1.025
Di posisi kedua zona hijau ada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang ikut terkerek 4,01 persen atau 70 poin ke level 1.815.
Sedangkan di posisi ketiga teratas ada emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 160 poin atau 3,38 persen ke level 4.890.
Jejeran emiten lainnya yang ikut menghijaukan indeks Bisnis-27 di antaranya BBCA, AMRT, dan KLBF dengan kenaikan masing-masing 3,05 persen, 2,21 persen, dan 1,88 persen.
Sementara itu, INKP, BBRI, TBIG, BMRI, BBNI, SMGR, INDF, UNTR, dan INCO menutup perdagangan dengan peningkatan di kisaran 0,65 persen hingga 1,83 persen.
Adapun saham indeks Bisnis-27 yang parkir di zona merah dipimpin oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang merosot 4,79 persen atau setara 85 poin ke level 1.690.
Peringkat kedua dan ketiga zona merah ditempati PT PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan penurunan masing-masing 3,53 persen dan 3,25 persen.
Sederet emiten lain yang ikut merosot antaralain PWON, CPIN, ADRO, PTBA, MDKA, dan ASII dengan penurunan di kisaran 0,35 persen hingga 0,98 persen.
Dua saham yang terpantau stagnan yaitu ANTM, BRPT, dan HEAL.
Penutupan indeks Bisnis-27 yang menguat seiring dengan penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat 0,73 persen ke posisi 7.193,314.
Sebanyak 235 saham berada di zona hijau, 296 saham di zona merah, dan 162 saham stagnan.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra dalam riset hariannya mengatakan, penguatan bursa didukung oleh penurunan yield treasury 10 tahun AS yang kembali berada di bawah 3 persen, selain kenaikan harga minyak yang menguatkan sektor energi.
“Salah satu sektor yang mengalami penguatan adalah sektor energi seiring dengan kenaikan harga minyak yang hampir mencapai US$120 per barel,” ujar Maxi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel