Cadangan AS turun, Minyak Mentah WTI Melonjak ke US$122 per Barel

Bisnis.com,09 Jun 2022, 05:56 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (8/6/2022) setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan terbesar dan stok bensin turun.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli ditutup menguat 2,7 poin ke level US$122,11 per barel di New York.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman Agustus ditutup menguat 3,01 poin ke level US$123,58 per barel.

Data Energy Information Administration (EIA) AS mencatat persediaan minyak di pusat penyimpanan terbesar di Cushing, Oklahoma, turun 1,59 juta barel pekan lalu, Sementara itu, persediaan bensin juga turun seiring dengan meningkatknya permintaan.

Pedagang senior CIBC Private Wealth Management Rebecca Babin mengatakan laporan cadangan pemerintah pekan ini menunjukkan peningkatan permintaan bensin ke rata-rata tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

 “Baik faktor teknis dan fundamental terbaca positif. WTI tampaknya bertahan di $120, level yang gagal dipertahankan selama sepekan terakhir,” ungkap Babin, dikutip Bloomberg Kamis (9/6/2022).

Harga menguat pada awal sesi perdagangan karena sinyal bahwa ekonomi China mulai pulih. Menteri Energi UEA Suhail Al-Mazrouei mengatakan prospek peningkatan permintaan China berarti harga minyak mentah bisa terus meningkat.

“Jumlah minyak yang dapat ditambahkan produsen ke pasar tidak terlalu menggembirakan,” tambah Al-Mazrouei.

Komentar itu muncul setelah sejumlah bank global termasuk Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley memperkirakan harga minyak akan terus menguat dalam beberapa bulan mendatang. Menyusutnya persediaan produk olahan pada awal musim panas menggarisbawahi situasi pasokan yang ketat secara fundamental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini