Harga Cabai Tembus Rp120.000, Badan Pangan Nasional Bakal Intervensi

Bisnis.com,12 Jun 2022, 14:59 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional atau Bapanas akan mengintervensi harga cabai yang rata-rata saat ini Rp100-120.000/kilogram (kg). Bapanas menyebut salah satu langkahnya adalah mendistribusikan cabai dari wilayah yang saat ini sedang surplus.

Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini pasokan cabai rawit merah turun sekitar 20-30 persen karena sumber panen di daerah sentra produksi mulai berkurang. Adapun sumber cabai rawit merah yang harganya paling murah saat ini ada di Sulawesi Selatan dengan harga di tingkat petani kisaran Rp50.000-55.000/kg.

“Oleh karenanya Badan Pangan akan fasilitasi distribusi logistik untuk suplai pasokan cabai dari petani atau Gapoktan asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ke pasar induk di Jakarta dan sekitarnya, antara lain Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi, Pasar Induk Cibitung,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).

Selain cabai, menurutnya Bapanas juga akan memfasilitasi distribusi bawang merah dari petani asal Kabupaten Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan harga beli di tingkat petani kisaran mulai Rp30.000- 36.000/kg dan dikirim ke pasar - pasar Induk di Jabodetabek.

“Bawang merah akan dilakukan suplai pasokan ke Jabodetabek sekitar 500 ton atau 40 ton per hari,” katanya.

Jadi, kata Arief, bawang merah diharapkan akan stabil di eceran Jakarta kisaran Rp40.000- 45.000/kg, yang sebelumnya di kisaran Rp55.000/kg.

Fasilitasi distribusi sebagai upaya stabilisasi harga komoditas cabai dan bawang ini dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten, serta para pelaku usaha seperti Gapoktan, Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Asosiasi Petani Cabai Indobesia, Pedagang Pasar Induk Kramatjati, serta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Kolaborasi BUMN Pangan ID Food dan Bulog juga akan turut serta membantu distribusi ketersediaan pasokan sebagai upaya stabilisasi harga pangan.

Selain itu, fasilitasi distribusi pangan juga terus dilakukan Badan Pangan Nasional (NFA) bersama stakeholder terkait, salah satunya kolaborasi dengan BUMN Holding Pangan ID FOOD group dan sektor swasta untuk beberapa komoditas pangan lainnya salah satunya fasilitasi distribusi komoditas jagung. Hingga 12 Juni 2022 ini telah terdistribusi sebanyak 877 Ton kepada peternak kecil dan mandiri di Kendal Jawa Tengah dan Blitar Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini