Bisnis.com, JAKARTA – Industri asuransi jiwa mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan premi pada awal tahun ini yang disebabkan oleh penurunan signifikan pada pendapatan premi tunggal atau sekali bayar. Meski begitu, para pelaku industri optimistis kinerja pada semester kedua tahun ini akan membaik.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi unweighted (tidak dibobot) kuartal I/2022 tercatat mencapai Rp48,99 triliun atau mengalami penurunan 14,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Premi unweighted ini merupakan total premi yang dibayarkan nasabah, baik premi bersifat reguler maupun sekali bayar.
Sementara dari sisi total pendapatan premi weighted (dibobot), di mana premi sekali bayar disetahunkan, mencapai Rp27,86 triliun sepanjang kuartal I/2022 atau turun 6,8 persen yoy.