Amerika Serikat dan Peluang Invasi China ke Taiwan

Bisnis.com,13 Jun 2022, 15:02 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Kapal induk Amerika Serikat Nimitz USS Abraham Lincoln./Antara/Reuters

Beberapa masalah yang akan dihadapi Angkatan Laut China di Taiwan juga akan dihadapi oleh Angkatan Laut AS yang dikirim untuk mempertahankan pulau itu.

Angkatan Laut AS, yang mengandalkan kapal induk dan kapal serbu amfibinya yang dilengkapi dengan pesawat tempur F-35 dan F/A-18, akan memiliki keunggulan numerik di area ini. Maklum, AS memiliki total 11 operator, dibandingkan dengan hanya dua operator milik China. Akan tetapi, hanya sekitar setengah yang siap tempur pada satu waktu dan bahkan kekuatan ini mungkin rentan.

O'Brien dan analis yang lainnya menyatakan, bahwa PLA memiliki lebih dari 2.000 rudal bersenjata konvensional dan banyak di antaranya telah dikembangkan dengan mempertimbangkan kapal induk Angkatan Laut AS.

Hal yang menjadi perhatian khusus adalah rudal balistik DF-26 dan DF-21D China yang disebut-sebut oleh tabloid Global Times pada tahun 2020 sebagai "pembunuh kapal induk" dan "rudal balistik pertama di dunia yang mampu menargetkan kapal besar dan menengah."

Dalam konteks itulah, kalau berkaca pada perang Rusia-Ukraina, invasi China ke Taiwan akan sangat  berbiaya mahal dengan korban materi tak terhingga, selain korban nyawa yang sangat banyak. Apalagi, kalau AS dan sekutunya benar-benar terlibat dalam perang lintas samudera tersebut setelah tidak mampu menghentikan potensi invasi China ke Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini