Bencana Tanah Bergerak Lebak Banten, Waspadai Bencana Susulan

Bisnis.com,13 Jun 2022, 11:16 WIB
Penulis: Newswire
Warga berjalan di jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Cilangkap, Lebak, Banten, Sabtu (11/6/2022). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lebak sedikitnya lima rumah rusak dan akses jalan penghubung antardesa terputus akibat adanya bencana pergerakan tanah yang disebabkan tingginya intensitas hujan selama beberapa hari di daerah tersebut./Antara-Muhammad Bagus Khoirunas.

Bisnis.com, LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan masyarakat mewaspadai bencana susulan pergerakan tanah menyusul curah hujan di daerah itu masih tinggi.

"Kami berharap warga yang terdampak tanah bergerak jika curah hujan tinggi lebih mengungsi ke tempat yang lebih aman, " kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Minggu (12/6/2022).

Peringatan kewaspadaan bencana alam tersebut, karena beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi dengan kapasitas lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.

Cuaca buruk itu, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana pergerakan tanah juga longsor dan banjir.

Selama ini, beberapa bulan terakhir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak diterjang bencana tanah bergerak, seperti di Kalanganyar, Cikulur dan Cimarga.

Akibat bencana itu, ujar dia, ratusan rumah mengalami kerusakan kategori roboh rata dengan tanah juga rusak berat dan sedang.

Selain itu juga ruas jalan antardesa dan lingkungan amblas.

Dalam perkembangan berbeda, lima rumah warga Kebon Kelapa RT 05/01 Desa Cilangkap Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rusak berat akibat pergerakan tanah, Jumat (10/6) pukul 18.30 WIB setelah dilanda curah hujan di daerah itu yang cenderung meningkat.

"Beruntung, keluarga selamat dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," kata Udin (60) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak, Sabtu (11/6/2022).

Kondisi rumah miliknya bagian depan roboh dan sudah tidak bisa ditempati dan kini keluarga mengungsi ke rumah keluarga.

Peristiwa musibah itu sebelumnya sudah diprediksi, sehingga anggota keluarga mengosongkan rumah, karena khawatir terdampak pergerakan tanah.

Apalagi, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Pada Januari 2022 lalu rumah milik anaknya juga roboh akibat tanah bergerak.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk kembali membangun rumah yang roboh itu," katanya menjelaskan.

Begitu juga warga lainnya, Ana (55) mengatakan dirinya dan keluarga kini mengungsi ke rumah saudara setelah rumah miliknya rusak berat. Dirinya dan keluarga selamat dari bencana pergerakan tanah.

"Kami spontan ketika mendengar suara keras langsung menyelamatkan diri dan keluarga dengan berlarian ke belakang rumah, sehingga terhindar dari kecelakaan," katanya menjelaskan.

Kepala Desa Cilangkap Kabupaten Lebak Yadi mengatakan jumlah rumah yang terdampak pergerakan tanah tercatat lima rumah rusak berat dan 30 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini