Duh, Darurat Pesawat, Indonesia Minta Tolong Maskapai Asing Angkut Wisatawan Masuk

Bisnis.com,13 Jun 2022, 19:56 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara/Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ikut menyoroti persoalan kekurangan pesawat yang dialami oleh maskapai nasional seiring dengan permintaan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai puncak pada Juli – Agustus 2022.

Menurut Sandi, untuk mencapai jumlah wisatawan yang ideal seperti sebelum level pra pandemi pada 2019, maskapai nasional setidaknya membutuhkan sebanyak dua kali lipat jumlah pesawat yang sudah diutilisasikan saat ini. Sandi juga menyebut perlu adanya solusi dalam menyikapi jumlah total kepemilikan pesawat maskapai nasional saat ini yang hanya menyisakan 350 dari sebelum pandemi mencapai total 550 pesawat. Kondisi tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan karena jumlah pesawat yang terbatas tersebut juga harus mengalami maintenance rutin yang cukup menyita waktu.

Dia menilai salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan jumlah pesawat maskapai nasional saat ini adalah dengan mengupayakan agar maskapai asing bisa turut membawa wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia.

"Untuk mengembalikan itu butuh waktu beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Untuk itu, bagaimana agar maskapai yang lebih besar seperti Turkish Air, Emirates, diberikan opsi untuk bisa angkut wisatawan masuk ke Indonesia," ujarnya, Senin (13/6/2022).

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan bahwa bahwa proses maintenance yang mesti dijalani oleh maskapai tidak bisa berjalan dengan cepat karena antrean yang panjang. Di sisi lain, banyak maskapai yang telah mengembalikan pesawat sewaannya kepada pihak lessor demi penghematan di masa pandemi.

Dalam predikisinya, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia juga masih tergantung pada situasi pandemi di Indonesia serta jumlah penerbangan internasional ke Indonesia, khususnya Bali. Namun, sejauh ini, frekuensi penerbangan internasional dan pembukaan kembali rute perjalanan ke Indonesia sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, angkanya belum sepenuhnya normal. Dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2019, angka kunjungan pada hari ini baru sekitar 30 persennya. Sebaga gambaran, paparnya, pada 2019, kunjungan wisatawan per hari mencapai 20.000. Saat ini, baru sekitar 30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini